TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun mengatakan elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni tinggi lantaran bisa merespons keinginan warga Jakarta.
“Misalnya pidato soal penanganan warga miskin di Jakarta,” kata dia di Jakarta, Senin, 14 November 2016.
Survei dari Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI) mencatat elektabilitas Agus – Sylviana 27,6 persen. Menyusul pasangan Anies Baswedan – Sandiaga Uno 25,9 persen. Sedangkan Ahok dan Djarot berada di urutan paling bawah yaitu 24,6 persen.
Badrun mengingat salah satu penyataan Agus yang akan memberikan bantuan kepada masing-masing warga miskin di Jakarta sekitar Rp 400 ribu. Ia menambahkan ada sekitar 384 ribu warga Jakarta yang tergolong kurang mampu.
Baca: Ini Kata Tetangga Soal Juhanda Pelaku Bom Gereja Oikumene
Menurut dia, janji itu mendapat respons positif bagi warga DKI kalangan menengah ke bawah. Sehingga mampu mendongkrak elektabilitas mereka.
Badrun menilai pasangan Agus dan Sylviana pun merupakan kombinasi yang cukup ideal. Mereka berasal dari etnis Jawa. Bahkan Sylviana adalah orang Betawi. “Karena etnisitas cukup memberi pengaruh terhadap Agus dan Sylvi.”
Alasan lain adalah karakteristik dari Agus. Menurut Badrun, Agus memiliki ketegasan dari latar belakang militer namun tetap santun. Ia menganggap itu sebagai jawaban dari persoalan sebagian warga Jakarta yang mengkritik Ahok yang dinilai tegas namun kurang santun.
Terlepas dari hasil survei, kesempatan tiga pasangan calon di pilkada DKI Jakarta sama-sama kuat. Menurut dia, pilkada pada 2017 di Ibu Kota akan berjalan dua kali putaran.
DANANG FIRMANTO