Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hadang Djarot Blusukan, Warga Sawah Besar Blokade Jalan  

image-gnews
Suasana penolakan warga RW 06 Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat atas kedatangan Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif Djarot Saiful Hidayat, Senin, 14 November 2016. TEMPO/Lani Diana
Suasana penolakan warga RW 06 Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat atas kedatangan Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif Djarot Saiful Hidayat, Senin, 14 November 2016. TEMPO/Lani Diana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan warga RW 06, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, menolak kedatangan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta inkumben, Djarot Saiful Hidayat, Senin, 14 November 2016. Salah seorang warga, Fatur, 40 tahun, mengatakan penolakan itu dilakukan karena warga merasa sakit hati terhadap penistaan agama oleh calon Gubernur DKI inkumben, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Fatur menampik alasan penolakan itu karena ada unsur politis ataupun perwakilan anggota organisasi masyarakat Islam tertentu. "Karena ini soal penistaan agama, karena dia (Djarot) wakilnya, berarti idenya sama. Kita bukan berpolitik," ucap Fatur.

Berdasarkan pantauan Tempo, saat Djarot memasuki wilayah RW 06, puluhan warga telah memblokir jalan menggunakan berbagai benda, seperti kayu dan alat naik semacam tangga. Dorong-mendorong antaraparat keamanan dan warga yang menolak pun tak terhindarkan. Satu sepeda motor warga pun terjatuh.

BacaSurvei Lembaga Sinergi Data: Elektabilitas Ahok-Djarot Turun 

Teriakan Allahuakbar dikumandangkan warga sembari mengusir mantan Wali Kota Blitar itu. Spanduk bertuliskan “Dilarang!! Penista agama masuk wilayah kami” juga tampak terpasang sebagai salah satu bentuk penolakan.

Fatur mengaku tak menginginkan Ahok-Djarot kembali memimpin Ibu Kota. Dia mengharapkan pemimpin muslim dan yang tidak menggusur rumah warga. Penggusuran, menurut Fatur, merupakan sebuah penghinaan. Alhasil, banyak warga merasa sakit hati atas keputusan Ahok itu. "Jelas, saya tidak memilih dia. Pemimpin arogan begitu," ujar Fatur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warga RW 06 lain, Muhamad Rio, juga menolak kedatangan Djarot karena menganggap Ahok telah menistakan agama Islam. Warga bahkan telah bersiap menghadang Djarot sejak pukul 06.00 WIB. "Kita tidak mau dinodai. Saya enggak mau sampai dua-duanya datang ke sini," tutur Muhamad.

SimakAhok Sulap Rumah di Menteng Menjadi Balai Kota Kedua

Djarot sendiri dijadwalkan blusukan ke Karanganyar dan Pasar Baru. Kepala Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Dwiyono mengatakan telah mengerahkan sekitar 200 personel untuk mengamankan blusukan Djarot. Pasukan itu merupakan gabungan dari kepolisian daerah, resor, dan sektor setempat. Adapun aparat keamanan tersebar di beberapa titik. "Semua pasangan diperlakukan sama," ujar Dwiyono.

LANI DIANA | KUKUH


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

16 Agustus 2018

Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menunjukan buku karya Basuki Tjahaja Putnama berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat, 16 Agustus 2018. TEMPO/Imam Hamdi
Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok meluncurkan buku berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat.


Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

26 Juli 2018

Pendukung Basuki - Djarot membentangkan spanduk saat peresmian revitalisasi kompleks Lapangan Banteng, di Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018. Aksi ini berlangsung selama 5 menit sebelum dubuarkan oleh petugas keamanan. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

Saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmikan Lapangan Banteng, simpatisan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berteriak hidup Ahok.


Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

15 Oktober 2017

Suasana acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, 14 Oktober 2017. TEMPO/M. YUSUF MANURUNG
Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

Djarot menyadari banyak pendukung Ahok-Djarot yang belum sanggup melepas kepergiannya.


Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

14 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Dalam acara yg diselenggarakan oleh para relawan itu, Ahok menyampaikan pidato terakhirnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Foto: TEMPO/M. YUSUF MANURUNG
Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot dan menyampaikan pidato terakhir.


Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Salah satu karangan bunga yang berisi ucapan terima kasih pada mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Punama (Ahok) serta Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang memenuhi sudut Balai Kota DKI Jakarta, 9 Oktober 2017. Tempo/Ilham Fikri
Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

Sekda DKI Jakarta Saefullah mengatakan arus karangan bunga untuk Ahok-Djarot mulai dibatasi menjelang pelantikan gubernur dan wakil gubernur baru.


Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

14 Oktober 2017

Nafa Urbach dan Lita Zen ikut memeriahkan  acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Gubernur 2012-2017 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, 14 Oktober 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

Artis Nafa Urbach ikut memeriahkan acara Kaleidoskop dan Terima Kasih untuk Ahok-Djarot dengan bernyanyi dan berjoget di Lapangan Banteng, Jakarta.


Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Suasana acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, 14 Oktober 2017. TEMPO/M. YUSUF MANURUNG
Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Asfuri mengatakan telah menyiapkan 567 personel gabungan untuk menjaga acara Terima Kasih untuk Ahok-Djarot.


Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Suasana acara Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, 14 Oktober 2017. TEMPO/M. YUSUF MANURUNG
Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

Forum Komunitas Relawan Basuki-Djarot (BaDja) menggelar kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, yang mengundang 10.000 relawan.


Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

14 Oktober 2017

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo usai rapat koordinasi terbatas di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, 6 Februari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

Tjahjo Kumolo menakar dari digelarnya pemungutan suara ulang di 71 TPS dalam pilkada 2017 yang kerap diikuti dengan pengerahan massa.


Djarot Berakhir, Relawan Gelar Pesta di Lapangan Banteng

14 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyapa warga Jakarta saat meninggalkan Balai Kota Jakarta, 13 Oktober 2017.  Posisi Djarot akan digantikan oleh Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada Senin, 16 Oktober 2017. TEMPO/Larissa
Djarot Berakhir, Relawan Gelar Pesta di Lapangan Banteng

Menjelang berakhirnya masa tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, relawan menggelar pesta di Lapangan Banteng.