TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot Wibi Andriano mengatakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menerima silaturahmi warga DKI Jakarta di Rumah Lembang, di Jalan Lembang 27, Menteng, Jakarta Pusat. Rumah tersebut merupakan tempat tim pemenangan yang digagas oleh tiga partai pengusungnya, yakni Partai NasDem, Hanura, dan Golkar.
Dalam agenda itu, warga DKI Jakarta bisa menyampaikan aduan dari berbagai persoalan pembangunan Jakarta sebagaimana yang pernah dilakukan Ahok saat masih aktif sebagai Gubernur DKI Jakarta di Balai Kota. Penerimaan warga Jakarta akan dibuka setiap hari pukul 08.00-10.00. "Aduan dibuka mulai Senin sampai Jumat jam delapan," kata Wibi saat dihubungi, Ahad, 13 November 2016.
Wibi mengatakan pertimbangan membuka aduan itu karena adanya penolakan masyarakat setempat saat Ahok datang blusukan. Tim pemenangan juga ingin mengantisipasi jika terjadi bentrok saat Ahok atau Djarot masih berinteraksi dengan masyarakat. "Kasihan dong warga yang mau dukung kami jadi takut. Sama, kalau tiba-tiba anarkis. Kalau memang mereka antusias yang lebih baik kami undang."
Meski begitu, Wibi memastikan agenda blusukan tetap akan berjalan. Namun, blusukan masih bersifat tentatif dan menunggu agenda silahturahmi bersama warga DKI Jakarta usai. "Selebihnya, sekiranya aman dia tetap turun," kata Wibi. Kehatian-hatian ini merujuk pada penolakan terhadap pasangan calon nomor urut dua ini saat tengah blusukan di beberapa daerah.
Padahal, setiap pasangan calon berhak untuk menyampaikan visi dan misi kepada masyarakat menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) 2017. Penolakan pernah terjadi saat Ahok tengah blusukan ke Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Saat itu, sekelompok masyarakat sempat berusaha menerobos pengamanan dan mengejar Ahok. Sehingga, Ahok dievakuasi dengan menggunakan angkutan umum.
Tidak hanya Ahok, Djarot juga pernah mengalami kejadian serupa. Saat itu, Djarot ditolak warga setempat ketika tengah blusukan ke Kembangan, Jakarta Barat, beberapa lalu. Namun, situasi itu mencair karena Djarot menemui langsung masyarakat yang menolak dia dengan cara berdiskusi.
LARISSA HUDA