Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei LSI: Elektabilitas Ahok Kempis, Pemilih`Wait and See`

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disambut oleh ibu-ibu dari Majelis Taklim Ar-Rahman saat blusukan di kawasan Kebon Jahe, Petojo Selatan, Jakarta, 8 November 2016. TEMPO/Larissa
Gubernur DKI Jakarta Nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disambut oleh ibu-ibu dari Majelis Taklim Ar-Rahman saat blusukan di kawasan Kebon Jahe, Petojo Selatan, Jakarta, 8 November 2016. TEMPO/Larissa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Elektabilitas pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI inkumben, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, terukur semakin anjlok seusai demonstrasi massa yang menuntut Ahok diproses secara hukum pada Jumat, 4 November 2016. Penolakan terpicu potongan video yang berisi pernyataan Ahok tentang Surat Al-Maidah di Kepulauan Seribu, akhir September 2017.

Berdasarkan hasil jajak pendapat Lingkaran Survei Indonesia, elektabilitas Ahok-Djarot kini hanya 24,6 persen. Angka itu turun drastis dibanding pada survei Juli dan Oktober lalu yang masing-masing sebesar 49,1 dan 31,4 persen. Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, mengatakan faktor tudingan telah menistakan agama berperan membuat elektabilitas itu terus tergelincir.

Baca Pula
Komite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85
Pernyataan Antasari Dinilai Mencabik-cabik Keluarga Nasrudin

Dari 440 responden, 65,7 persen menilai pernyataan Ahok tentang Surat Al-Maidah ayat 51 adalah penistaan agama. Sebanyak 63,7 persen meminta Ahok tetap diproses hukum, walaupun ia telah meminta maaf. Namun yang paling menarik, menurut Adjie, pemilih Ahok tidak lalu lari ke pasangan calon lain. Mereka justru membekukan suara dengan menjadi undecided voters atau belum menentukan suaranya.

Fenomena tersebut terbukti dengan naiknya jumlah responden yang belum menentukan pilihannya, yaitu 28,2 persen pada survei Oktober dan 34,5 persen pada survei kali ini. "Sedangkan suara untuk pasangan Agus-Sylvi dan Anies-Sandi tidak meningkat, masih di sekitar 20 persen," ujar Adjie, Kamis, 10 November 2016.

Menurut Adjie, hal ini terjadi karena suara Ahok turun dari pemilih muslim yang rasional. Mereka, tutur dia, memilih menunggu. “Wait and see. Bisa saja akan kembali ke Ahok jika dinyatakan tidak bersalah oleh kepolisian.”

Meningkatnya pemilik suara yang belum menentukan pilihan atau yang juga dikenal dengan istilah swing voters terjadi di survei lain. Dalam survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik, misalnya, swing voters pada Agustus 2016 adalah 19,5 persen, kemudian meningkat menjadi 27,5 persen pada akhir Oktober lalu.

Baca Pula
Alumni HMI Laporkan SBY ke Bareskrim Mabes Polri
Warga Kupang Demo, Tuntut Rizieq FPI & Ahmad Dhani Ditangkap

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ini mungkin juga dipengaruhi oleh baru dimulainya masa kampanye. Publik menunggu perkembangan dan program-program dua pasangan calon lain," kata Hendri Santrio, pakar politik dari Universitas Paramadina sekaligus pendiri lembaga survei tersebut.

Wakil ketua tim pemenangan Ahok-Djarot, Wibi Andrino, mengakui, kemungkinan kempisnya jumlah dukungan karena faktor demonstrasi besar sepekan lalu. Namun politikus Partai NasDem ini yakin suara pemilih akan kembali ke Ahok-Djarot setelah kasus dugaan penistaan agama selesai di kepolisian. "Kami tetap menanggapi dengan positif, yaitu tetap fokus bekerja, apa pun kasus saat ini," ucapnya.

Dari kubu Anies-Sandiaga, swing voters dijadikan lahan empuk untuk digarap. Sandiaga menargetkan bisa mendulang banyak suara dari mereka. "Kami harus menghadirkan sebuah gerakan untuk meyakinkan mereka bahwa kami bisa memberi solusi terhadap masalah yang mereka hadapi, antara lain masalah ekonomi," ujar Sandiaga.

Strategi yang sama juga diterapkan kubu nomor urut satu: Agus-Sylvi. "Hasil survei itu selalu jadi masukan," tutur ketua tim pemenangan Anies-Sandiaga, Mardani Ali Sera.

INDRI MAULIDAR

Baca Pula
Komite Eksekutif PSSI Terpilih, 4 Orang Bukan dari Kubu 85
Pernyataan Antasari Dinilai Mencabik-cabik Keluarga Nasrudin

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei: 44 Persen Warga Ukraina Ingin Kyev Negosiasi dengan Moskow

11 jam lalu

Tentara dari Republik Chechnya terlihat di tengah pertempuran konflik Ukraina-Rusia di kota Mariupol, Ukraina, 15 April 2022. Tidak hanya di Ukraina, pasukan ini juga membantu Rusia dalam perang di Suriah dan Georgia. REUTERS/Chingis Kondarov
Survei: 44 Persen Warga Ukraina Ingin Kyev Negosiasi dengan Moskow

Sebanyak 44 persen warga Ukraina dalam sebuah survei ingin agar negaranya melakukan negosiasi dengan Rusia dan negara lainnya.


Survei KedaiKopi: 52 Persen Responden Pilih Capres yang Paham Potensi Anak Muda

12 jam lalu

Tiga pasangan capres dan cawapres, Anies - Muhaimin, Prabowo - Gibran, dan Ganjar - Mahfud, menghadiri pengundian nomor urut capres dan cawapres dalam Pilpres 2024, pada Selasa, 14 November 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
Survei KedaiKopi: 52 Persen Responden Pilih Capres yang Paham Potensi Anak Muda

Kegiatan survei KedaiKopi dilakukan dalam program Mobil Ide Rakyat yang berlangsung sejak 18 - 25 November 2023.


Kilas Balik Aksi 212 Tujuh Tahun Lalu, Apa Bedanya dengan Munajat Kubro 212 Tahun Ini?

3 hari lalu

Ratusan ribu massa aksi Damai 212 memadati kawasan Silang Monas, Jakarta, Jumat 2 Desember 2016. TEMPO/Subekti.
Kilas Balik Aksi 212 Tujuh Tahun Lalu, Apa Bedanya dengan Munajat Kubro 212 Tahun Ini?

Aksi 212 tujuh tahun lalu mengguncang Jakarta. Apa tuntutannya saat itu, dan apa bedanya dengan Munajat Kubro 212 hari ini?


Reuni 212 Hari Ini: Kehadiran Rizieq Shihab dan Riwayat Demo dari 2016

4 hari lalu

Seorang perempuan merekam Rizieq Shihab yang tengah berceramah dalam aksi Reuni 212 di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Jumat, 2 Desember 2022. TEMPO/Abdullah Syamil Iskandar
Reuni 212 Hari Ini: Kehadiran Rizieq Shihab dan Riwayat Demo dari 2016

Kondisi istrinya akan menentukan kehadiran Rizieq Shihab di lokasi Reuni 212 hari ini di Monas. Berikut peran dan pernyataannya dari tahun ke tahun.


Ganjar Pranowo Sebut Hasil Survei yang Sebut Elektabilitasnya Turun Tidak Benar

11 hari lalu

Calon Presiden Ganjar Pranowo (kedua dari kanan) bersama Calon Wakil Presiden Mahfud MD (kedua dari kiri) didampingi Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir (kanan) dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti (kiri) saat hadir pada acara dialog terbuka bersama Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis, 23 November 2023. Dalam dialog yang dihadiri mahasiswa, para kader Muhammadiyah dan masyarakat umum tersebut pasangan capres dan cawapres menyampaikan visi dan misinya. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ganjar Pranowo Sebut Hasil Survei yang Sebut Elektabilitasnya Turun Tidak Benar

Ganjar Pranowo mengklaim hasil survei internalnya tak sama dengan dua survei yang menyebut elektabilitasnya dan Mahfud Md merosot.


Perilaku Orang Tua yang Disebut Paling Menjengkelkan

11 hari lalu

Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
Perilaku Orang Tua yang Disebut Paling Menjengkelkan

Ada perilaku yang dianggap sebagian orang, terutama yang tidak punya anak, cukup menjengkelkan. Berikut di antaranya.


Heru Budi Beri Marbot Masjid Hadiah Umrah, Lanjutkan Program Ahok-Anies

11 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 14 November 2023. TEMPO/Mutia Yuantisya
Heru Budi Beri Marbot Masjid Hadiah Umrah, Lanjutkan Program Ahok-Anies

Program umrah gratis bagi marbot masjid ini pernah dilakukan pendahulu Heru Budi: Ahok dan Anies Baswedan.


ASI Rilis Survei Persepsi Publik terhadap Visi Maritim Capres 2024, Bagaimana Hasilnya?

12 hari lalu

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an dalam acara Rilis Survei Nasional 'Persepsi Publik Terhadap Visi Maritim Capres 2024' Arus Survei Indonesia di Hotel Sofyan Jakarta Pusat, pada Kamis, 23 November 2023. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
ASI Rilis Survei Persepsi Publik terhadap Visi Maritim Capres 2024, Bagaimana Hasilnya?

Lembaga Arus Survei Indonesia atau ASI merilis hasil survei bertema 'Persepsi Publik terhadap Visi Maritim Capres 2024'. Bagaimana hasilnya?


Survei Kepuasan Masyarakat Jakarta, Heru Budi Sebut Keluhan Tertinggi Soal Harga Kebutuhan Pokok

12 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengumumkan upah minimum provinsi (UMP) DKI 2024 di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 21 November 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Survei Kepuasan Masyarakat Jakarta, Heru Budi Sebut Keluhan Tertinggi Soal Harga Kebutuhan Pokok

Heru Budi mengatakan masyarakat juga mengeluhkan macet 24 persen, diikuti polusi 10 persen dan banjir 8 persen.


Tak Khawatir Hasil Survei Pilpres, Anies Baswedan: Yang Paling Penting 14 Februari 2024

14 hari lalu

Capres nomor urut satu Anies Baswedan meninggalkan lokasi usai menghadiri acara Ijtima Ulama di Komplek Majelis Az Zikra, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 18 November 2023. Acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional yang digelar oleh tiga pihak, yakni Front Persaudaraan Islam, Persaudaraan Alumni 212, dan Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) diikuti oleh 600 peserta perwakilan seluruh Indonesia dan mengambil tema Menyatukan Arah Perjuangan Umat Islam Menuju Pembaharuan Indonesia yang lebih baik. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Tak Khawatir Hasil Survei Pilpres, Anies Baswedan: Yang Paling Penting 14 Februari 2024

Anies Baswedan tak khawatir dengan perolehan survei yang menempatkannya masih di bawah kandidat presiden lainnya.