Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Acara Kampanye Djarot di Kembangan Utara Ditolak FPI

image-gnews
Calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat saat berdialog dengan warga yang menolak kehadirannya saat berkampanye di Kembangan, Jakarta Barat, 9 November 2016. ISTIMEWA
Calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat saat berdialog dengan warga yang menolak kehadirannya saat berkampanye di Kembangan, Jakarta Barat, 9 November 2016. ISTIMEWA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Acara kampanye calon Wakil Gubernur DKI Jakarta inkumben, Djarot Saiful Hidayat, di Jalan Haji Mading, Kembangan Utara, Rabu sore, 9 November 2016, terpaksa harus dipercepat akibat kedatangan massa dari ormas Front Pembela Islam.

Agenda kampanye Djarot seharusnya tidak hanya di Kembangan Utara, tapi juga di Kembangan Selatan. Namun sejumlah cara dibatalkan, seperti makan dodol bersama warga.

Menurut salah seorang warga, Ahmad Arief, saat keluar rumahnya sekitar pukul 14.25 WIB, ia melihat segerombolan orang yang membawa spanduk yang berisi penolakan terhadap Ahok. Anggota gerombolan terlihat masih berusia muda. "Yang demo itu remaja usia labil," ucapnya.

Arief baru mengetahui Djarot mendatangi sekitar tempat tinggalnya. Jarak antara pengunjuk rasa dan Djarot sekitar 20 meter. Namun mereka tidak dapat mendekati Djarot karena tertahan oleh polisi.

BacaPendukung Ahok-Djarot Minta Buni Yani Diadili

Walaupun terjadi penolakan, Djarot tetap mendatangi warga yang ingin melakukan foto bersama dengannya. Kemudian Djarot mengajak warga untuk salat di sebuah musala terdekat. Polisi mengajak massa yang menolak untuk melakukan salat. Namun mereka tetap bertahan dalam posisi saling berhadapan.

Seusai salat, Djarot tetap tenang menemui warga yang ingin berfoto bersama. Djarot pun menanyakan beberapa hal kepada warga, di antaranya tentang program Kartu Jakarta Pintar (KJP). Djarot kemudian meninggalkan lokasi acara. Melihat Djarot pulang, massa yang menolak pun ikut membubarkan diri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut warga lain, massa penolak berasal dari RT lain. Namun, dalam peristiwa itu, tidak ada kerusuhan, juga tidak ada korban luka meski sempat terjadi aksi saling dorong.

Penolakan terhadap acara kampanye Ahok dan Djarot terus terjadi, di antaranya kampanye Ahok di Rawa Belong, Jakarta Barat, Rabu, 2 November 2016. Demikian pula agenda kampanye Djarot pada Minggu, 6 November 2016.

Seharusnya Djarot mengunjungi Pasar Kambing di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Selain itu, Djarot direncanakan menemui warga di Pondok Pinang. Namun kedua acara dibatalkan karena suasana yang dinilai tidak aman.

Berbagai aksi penolakan itu mengakibatkan wartawan sulit mengetahui jadwal serta agenda kampanye Ahok dan Djarot.

MARIA FRANSISKA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

8 Januari 2021

 SBY bikin lagu Cahaya dalam Kegelapan agar bangkit dari wabah corona. Instagram.com
SBY Prihatin Ada Polarisasi Tajam Dalam 4 Tahun Terakhir

SBY menilai kerukunan masyarakat dan harmoni sosial kini terasa retak dan jauh dari semangat persaudaraan.


Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

11 Agustus 2020

Wakil Gubernur  DKI Jakarta Sandiaga Uno menunjukkan apresiasi untuk ibunya, Mien R Uno di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa 31 Juli 2018. Tempo/Astari P Sarosa
Kekagetan Sandiaga Uno Soal Ibunya Saat Kampanye Pilkada DKI 2017

Sandiaga Uno mengaku kaget membaca salah satu bagian di buku Memoar Pilkada DKI 2017.


Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

15 April 2019

Pilkada DKI Jakarta merupakan momen politik terheboh di Indonesia sepanjang 2017. Suasana perebutan kursi pemimpin Jakarta kali ini terasa panas dengan bumbu isu agama dan ras. Hasilnya, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sukses merebut kursi kepemimpinan ibu kota setelah mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. dok.TEMPO
Begini Anies Hubungkan Pemilu 2019 dengan Pilkada DKI

Kepada para penyelenggara Pemilu, Anies berpesan untuk taat prosedur dan menjaga independensi agar tidak mudah dipengaruhi dalam bekerja.


Suami Tenggelam Ditinggal Istri Cari Tempat Adem

10 September 2018

Ilustrasi orang tenggelam. pulse.com.gh
Suami Tenggelam Ditinggal Istri Cari Tempat Adem

Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara sempat melakukan pencarian soal laporan warga yang hilang saat berenang di GOR Bahtera Jaya, ternyata tenggelam.


Rizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang

28 Juli 2018

Beredar poster #2019HRSPresidenku lewat pesan berantai yang dikirim mantan kuasa hukumnya Kapitra Ampre. Foto/Istimewa
Rizieq Shihab: Contoh Pemilu DKI, Koalisi Keumatan Bisa Menang

Rizieq Shihab yakin, jika enam partai bergabung, Koalisi Keumatan akan didukung gelombang umat yang besar.


Saksi Ahli di Sidang Ujaran Kebencian, Kenapa Ahmad Dhani Kecewa?

17 Juli 2018

Dari kiri: musikus Ahmad Dhani; Sang Alang, pencipta lagu #2019GantiPresiden; dan Fadli Zon dalam konferensi pers Kontes Menyanyi #2019GantiPresiden di Jakarta, Jumat, 29 Juni 2018. Kontes ini menawarkan total hadiah lebih dari Rp 150 juta.  TEMPO/Nurdiansah
Saksi Ahli di Sidang Ujaran Kebencian, Kenapa Ahmad Dhani Kecewa?

Ahmad Dhani menilai keterangan ahli bahasa Suryontoro telah memberatkannya. Kok bisa?


Ujaran Kebencian Ahmad Dhani, Ahli: Cuitan Jelas Untuk Ahok

17 Juli 2018

Terdakwa musisi Ahmad Dhani bertanya kepada salah satu saksi yang dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus dugaan ujaran kebencian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 2 Juli 2018. Sebelumnya, Dhani dilaporkan Jack Boyd Lapian atas tuduhan pelanggaran Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan dikenakan Pasal 28 ayat (2) <i>juncto</i> Pasal 45 ayat (2). TEMPO/Nurdiansah
Ujaran Kebencian Ahmad Dhani, Ahli: Cuitan Jelas Untuk Ahok

Sidang lanjutan perkara ujaran kebencian dengan terdakwa Ahmad Dhani digelar dengan agenda mendengarkan keterangan ahli bahasa dari Kemendikbud.


Potensi Wisata di Muara Angke

20 Maret 2018

Pasukan oranye mengangkat sampah di hutan mangrove Muara Angke, Jakarta Utara pada Senin, 19 Maret 2018. TEMPO/Dias Prasongko
Potensi Wisata di Muara Angke

Sampah yang menggunung di kawasan Hutan Mangrove, Ecomarine Muara Angke, Jakarta Utara, meresahkan masyarakat sekitar.


KPUD Serahkan Sisa Dana Pilkada Rp 67 Miliar ke Pemerintah DKI

11 Januari 2018

Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, menerima surat penetapan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam rapat pleno, di Gedung Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta, 5 Mei 2017. KPUD DKI Jakarta secara resmi menetapkan pasangan Anies-Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih tahun 2017-2022. TEMPO/Imam Sukamto
KPUD Serahkan Sisa Dana Pilkada Rp 67 Miliar ke Pemerintah DKI

KPUD mendapat dana hibah Rp 478 miliar untuk Pilkada DKI 2017 dan menyerahkan ke Gubernur Anies Baswedan sisanya.


Bantah Survei Setara Institute, Sandi: Warga DKI Sudah Move On

19 November 2017

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menari Tor-tor bersama jemaat Gereja HKBP Cilincing, Jakarta Utara. 11 November 2017. TEMPO/Chitra Paramaesti
Bantah Survei Setara Institute, Sandi: Warga DKI Sudah Move On

Survei Setara Institut yang menyebut Jakarta sebagai kota dengan skor toleransi terendah dipersoalkan Sandiaga Uno.