TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, ingin mendorong para petugas prasarana dan sarana umum Dinas Kebersihan DKI atau yang kerap disebut pasukan oranye itu untuk menjadi seorang wirausaha.
"Mereka dilatih supaya jadi wirausaha mengolah sampah," kata Anies di Jalan Bahari, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Sabtu, 5 November 2016.
Anies mengatakan pelatihan itu merupakan salah satu upayanya dalam mengembangkan pengolahan sampah di level komunitas, yang termasuk dalam program kampanye yang ditawarkan. Tujuannya, ingin meningkatkan kesejahteraan pasukan oranye itu.
Peningkatan kesejahteraan itu pun tidak sekedar menaikkan gaji mereka. Pelatihan, kata Anies, akan dilakukan seiring dengan pembangunan tempat pengolahan sampah dalam kota.
Menurut Anies, Jakarta perlu memiliki tempat pengolahan sampah sendiri, agar tidak lagi membebani tempat pengolahan sampah terpadu Bantargebang. "Kalau wirausaha itu terjadi, maka pengolahan sampah tidak mesti berujung pada Bantargebang terus," ujarnya.
Baca:
Anies Berkampanye di Pondok Pinang, Warga: Jangan Galak-galak
Beli Burung Kenari, Djarot: Damai, Tenang, Aman di Jakarta
Ahok Ditolak Warga, Kepolisian Sudah Ingatkan Tim Sukses
Sementara itu, anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI, Abdul Ghoni, mengimbau pada warga Gandaria Selatan untuk tidak termakan isu soal pekerja PPSU yang akan dibubarkan jika Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak kembali terpilih sebagai gubernur. "Saya luruskan, tidak ada seperti itu," kata dia yang mendampingi Anies blusukan hari ini.
Ketua Fraksi Partai Gerindra ini menerangkan bahwa siapapun gubernur yang terpilih, tidak akan ada pembubaran para pasukan oranye. Sebabnya, PPSU merupakan program bagus yang mesti diteruskan. Bahkan, kata dia, sebaiknya jumlah petugasnya pun ditambah di setiap kelurahan.
Abdul juga melihat bahwa dari segi penghasilan, gaji para pekerja PPSU juga harus dinaikkan dua kali lipat. "Dengan adanya PPSU, kampung dan tempat lainnya jadi bersih," tuturnya.
FRISKI RIANA