TEMPO.CO, Jakarta - Seorang nenek langsung memeluk calon Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat blusukan ke kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Wati, 58 tahun, tersipu malu saat bertatap muka langsung dengan Ahok. Saat Ahok hendak beralih kepada warga Gang Langgar lainnya, Wati kembali menarik tangan gubernur non-aktif tersebut.
"Pak Ahok, tolong dong naikkan pensiunan suami saya. Suami saya pensiunan dari Ragunan. Pensiunan enggak dinaik-naikin sudah dua tahun," kata Wati kepada Ahok, Kamis, 3 November 2016. Ahok membalas keluhan Wati dengan senyuman. Kepada Wati, Ahok mengatakan masih akan mempertimbangkan keinginan itu. "Yang penting, kesehatan ditunjang dulu ya, bu," kata Ahok kepada Wati.
Baca Juga
Ahok Jenguk Ketua RT Rawabelong yang Kena Bogem
Blusukan Dihadang Massa, Ahok: Ini Mencederai Demokrasi Kita
Muhammad Ali, 62 tahun, suami Wati adalah salah satu penjaga kandang di kebun binatang. Tangan telunjuk kirinya putus setelah digigit oleh binatang yang ia pelihara. Ali sudah pensiun sejak 2005u. Ali berujar, uang pensiun sebagai pegawai negeri sipil tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Pasangan Wati dan Ali setiap hari harus menanggung biaya hidup kedua anaknya. Setiap bulan, ia menerima Rp 2,75 juta. Untuk biaya kebutuhan sehari-hari saja, Ali mengaku serba kekurangan. Belum lagi biaya sekolah anaknya. "Untuk naik jadi Rp 3 juta kok kayaknya susah banget. Saya harap Pak Ahok bisa naikkin uang pensiunannya," kata Ali.
LARISSA HUDA
Simak Juga
EKSKLUSIF: Wawancara Kapolda Iriawan Jelang Demo 4 November
Soal Mobil Listrik, Jaksa Agung Periksa Dahlan di Surabaya