TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Sektor Pasar Minggu Komisaris Holden Sirait mengatakan ada penambahan personel pengamanan untuk agenda blusukan calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, hari ini. Hal ini dilakukan pasca-serangan dari sekelompok masyarakat saat Ahok blusukan ke kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kemarin.
"Ada penambahan, untuk hari ini ada 55-60 personel. Dari polsek, polres, sampai koramil," ujar Holden saat ditemui di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis, 3 November 2016.
Namun sejauh ini, kata Holden, kondisi cenderung kondusif meski sempat ada ketegangan ketika seorang pemuda menyinggung soal penistaan agama kepada Ahok di Pejaten. Pemuda yang mengaku dari Front Pembela Islam (FPI) itu sempat mengancam dan menantang Ahok.
Holden mengatakan pengamanan dilakukan bukan hanya karena adanya penolakan kemarin, tapi juga jika ada potensi kerusuhan. "Kalau kami bukan melihat dari penolakan atau tidak, tapi, kalau istilahnya pejabat dianggap punya pengaruh besar, kami selalu melakukan pengamanan," tuturnya.
Pengamanan tersebut juga dilakukan untuk mencegah serangan serupa terjadi lagi. Menurut Holden, pengamanan akan terus dilakukan selama masa kampanye pemilihan kepala daerah 2017. Jenis pengamanan pun dilakukan secara tentatif. Normalnya, personel secara tetap hanya berjumlah 20 personel.
Selain jumlah personel ditambah, beberapa personel terlihat membawa senapan pelontar gas air mata. "Makanya itu tergantung situasi kondisi di wilayah masing-masing. Kami tetap melakukan pengamanan dengan calon lain," kata Holden.
LARISSA HUDA