TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur DKI yang maju dalam Pilkada 2017, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan penggalangan dana oleh tim pemenangnya merupakan pertama kali dalam sejarah perpolitikan di Indonesia.
""Saya kira ini pertama kali dalam sejarah orang berani nyumbang dan identitasnya juga jelas," kata Ahok usai konferensi pers launching penggalangan dana bertemakan 'Kampanye Rakyat: Berpartisipasi dalam Pesta Demokrasi' di Rumah Lembang, Jalan Lembang No. 25, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 1 November 2016. Ahok menambahkan, siapa pun donatur dana kampanye Ahok-Djarot harus mempunyai identitas yang jelas.
Baca: Demo 4 November, Ahok: Saya Sudah Minta Maaf Berkali-kali
Bila ini berhasil, Ahok berharap agar para calon yang berlaga di Pilkada 2017 mencontoh metode pengumpulan dana tersebut. Mereka juga diharapkan transparan ihwal pendanaan.
Penggalangan dana kampanye resmi dibuka pada Senin, 1 November 2016. Sekretaris Tim Pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Ace Hasan Syadzily, mengatakan, penggalangan dana kampanye ditargetkan mencapai Rp 50 miliar. Dana itu akan digunakan untuk pembiayaan logistik, blusukan, dan acara lainnya.
Simak: Antisipasi Demo 4 November, Ini yang Dilakukan Jokowi
Dana kampanye ditargetkan terkumpul hingga 16 Desember 2016 dengan total 100 ribu donatur. "Rp 50 miliar atau Rp 80 miliar mungkin cukup. Kita enggak tau (cukup atau tidak). Toh nanti kalau ada kelebihan kita kembalikan ke negara," ujar Ahok.
LANI DIANA| SETIAWAN ADIWIJAYA