TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat disambut masyarakat dengan berbagai keluhan pada saat blusukan ke Cengkareng, Jakarta Barat, siang ini, Ahad, 30 Oktober 2016.
Seorang warga mengeluhkan penggusuran yang sering menimpa masyarakat pinggiran kota. Warga lainnya mengadu soal sempitnya lapangan kerja di Jakarta. Bahkan, seorang nenek sebatang yang kara menceritakan kesusahan pada masa tuanya.
Menanggapi keluhan dari nenek tadi, Djarot menyarankan dia agar mau tinggal di panti jompo supaya ada yang mengurus. Di panti jompo, seorang lanjut usia akan mendapatkan kemudahan, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal layak, dan beberapa teman.
Baca: Tim Sukses Mengakui Elektabilitas Ahok-Djarot Turun
Tak lupa, Djarot, yang juga Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, meminta restu kepada masyarakat Cengkareng agar bisa kembali melanjutkan program kerja di Jakarta mendampingi Basuki Tjahaja Purnama yang kini calon gubernur. Ahok dan Djarot adalah calon petahana.
Ahok-Djarot berlaga dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 dengan nomor urut 2. Nomor urut 1 adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh nomor urut 3.
Baca: Dua Mantan Komisioner KPK Jadi Juru Bicara Anies-Sandiaga
Ahok-Djarot memiliki visi menjadikan Jakarta sebagai etalase kota Indonesia yang modern, tertata rapi, manusiawi, serta fokus pada pembangunan manusia seutuhnya dengan kepemimpinan yang bersih, transparan, dan profesional.
Anies-Sandiaga diajukan oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sedangkan Agus-Sylviana Murni disokong Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, serta Partai Amanat Nasional.
Simak pula: Agus Yudhoyono Janji Penuhi Tiga Nilai Ini Bila Terpilih
Ketiga pasangan calon itu menandatangani Prasasti Deklarasi Damai di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 29 Oktober 2016. Penandatangan prasasti di Monas dilakukan setelah pernyataan deklarasi kampanye damai yang dipandu Komisioner KPU DKI.
ANTARA