TEMPO.CO, Karawang - Saan Mustopa, calon Bupati Karawang, angkat bicara ihwal aksi sawer duit dalam acara kampanye terbuka pada Sabtu, 28 November 2015. Ia membantah telah melakukan politik uang. Bahkan ia menganggap sawer duit itu telah merugikannya.
"Sawer itu adalah aksi spontan simpatisan saya. Tanpa disuruh, dia ujuk-ujuk menebar duit ke arah penonton," kata Saan saat ditemui Tempo seusai acara silaturahmi dengan serikat buruh di Karawang, Senin, 30 November 2015.
Saan menuturkan telah memberikan teguran langsung kepada simpatisan yang menebar duit tersebut. Ia mengaku menyesalkan perbuatan pendukungnya itu
Ujang Bey, anggota staf pribadi Saan Mustopa, mengatakan mengetahui nama pelaku sawer duit itu. "Namanya Karda. Dia warga Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes. Orang pesisir pantai utara Karawang," ucap Ujang saat ditemui di tempat yang sama.
Karda, yang saat itu menggunakan jaket cokelat, tertangkap kamera melempar berlembar-lembar uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu ke bawah panggung. "Kejadiannya sekitar satu menit. Dia tiga kali lempar uang ke arah penonton," ujar Ujang.
Ujang pun secara langsung menanyakan tujuan Karda melakukan sawer duit ke arah massa. Ia menuturkan Karda tidak mengetahui bahwa sawer duit adalah sebuah pelanggaran yang tercantum dalam Undang-Undang Pilkada. "Nyawer adalah kebiasaan masyarakat pantura. Setiap ada organ tunggal, orang-orang di sana dikenal doyan nyawer ke arah penyanyi wanita lalu ke arah penonton," tuturnya.
Setelah menanyai Karda, Ujang mendapat informasi bahwa orang itu terjebak euforia. "Dia membawa kebiasaan di kampungnya. Setelah menyawer uang ke arah penyanyi, ia lempar ke arah penonton di bawah panggung," kata Ujang.
Ulah Karda sampai membuat Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem Enggartiasto Lukita berdiri dari tempat duduknya. "Pak Enggar langsung memerintahkan pihak keamanan untuk mengamankan Karda ke belakang panggung," ucap Ujang.
HISYAM LUTHFIANA