TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Yenny Sucipto, mengatakan, pola distribusi dana hibah dan bantuan sosial (bansos) dalam APBD Tangerang Selatan 2015 yang dilakukan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany memiliki kesamaan dengan kakak iparnya, Ratu Atut Chosiah, saat menjabat Gubernur Banten.
"Polanya sama persis," kata Yenny kepada Tempo, Selasa, 24 November 2015.
Yenny mengatakan, pola petahana dalam mempolitisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk kepentingan kampanye diarahkan untuk tim suksesnya, masuk melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan menambah anggaran yang besar untuk kepentingan kegiatan petahana yang beraspek politis, serta menambah belanja pegawai untuk memobilisasi aparatur. "Pola ini juga dilakukan petahana di sejumlah daerah," kata Yenny.
Di Tangerang Selatan, kata Yenny, ditemukan distribusi anggaran yang mencurigakan di sejumlah SKPD. "Contohnya di Kesbangpol ada peningkatan anggaran yang signifikan. Tahun sebelumnya di bawah Rp 20 miliar, tahun 2015 mencapai Rp 40 miliar lebih," katanya.
Melalui instansi ini, kata Yenny, anggaran dimanfaatkan untuk mengumpulkan masyarakat yang dikemas dalam bentuk acara pemerintahan. "Petahana memanfaatkan acara itu untuk pencitraan serta meningkatkan elektabilitasnya," ucapnya.
Berdasarkan data kualitatif, menurut Yenny, pada kuartal ke-III, penyerapan anggaran bansos dan dana hibah di Tangerang Selatan meningkat signifikan, masing-masing 70 persen dan 90 persen. "Ini bertepatan dengan kampanye petahana," katanya.
Total dana hibah dari APBD murni yang dialirkan adalah sebesar Rp 29.568.000.000. Jumlah ini, menurut FITRA, dialirkan ke 106 lembaga.
Dari 106 lembaga, 22 di antaranya sudah diketahui diterima oleh lembaga yang berhubungan dengan Airin-Benyamin. Jumlah dana yang dialirkan bervariasi, dari Rp 10 juta sampai Rp 5 miliar.
JONIANSYAH HARDJONO