TEMPO.CO, Kupang - Komisi Pemilihan Umum Timor Tengah Utara (TTU) memulai tender pengadaan logistik pemilu dengan sistem penunjukan langsung (PL) lantaran nilai proyek yang ditawarkan di bawah angka Rp 200 juta.
“Hari ini, kami akan ke Jakarta untuk memproses tender pengadaan logistik pilkada,” kata juru bicara KPU Timor Tengah Utara, Fidel Olin, yang dihubungi Tempo, Senin, 16 November 2015.
Tender ini dilaksanakan setelah KPU menetapkan daftar pemilih tetap di daerah itu sebanyak 166.427. Dengan demikian, dibutuhkan surat suara ditambah 2,5 persen serta 2.000 per kecamatan, jika terjadi pemilu ulang atau susulan. “Pilkada dipastikan akan tepat waktu,” katanya.
Sebelumnya, KPU Timor Tengah Utara khawatir terhadap pengadaan logistik dalam pemilihan kepala daerah. Sebab, KPU hanya diberi waktu selama tiga hari untuk tender logistik buat perhelatan pilkada serentak, 9 Desember mendatang. ”Ini salah satu masalah krusial yang kami hadapi,” kata Fidel.
Dalam proses tender, kata dia, KPU daerah akan didampingi KPU pusat. Jadi, proses pengadaan logistik diharapkan bisa berjalan baik. ”Waktu yang diberikan untuk pengadaan logistik terlalu singkat, hanya tiga hari,” ucapnya.
Timor Tengah Utara merupakan satu di antara tiga kabupaten di Indonesia yang menggelar pilkada dengan calon tunggal. Pasangan bupati dan wakil bupati tersebut adalah Raymundus Fernandez-Aloysius Kobes, yang merupakan inkumben.
YOHANES SEO