TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Airlangga Aribowo menilai pilkada Surabaya bakal seru karena kekuatan dua kandidat relatif seimbang. Menurutnya, baik pasangan Eri Cahyadi-Armudji maupun Machfud Arifin-Mujiaman, sama-sama belum terlalu populer dan belum teruji. “Jadi, pilkada Surabaya ini seru,” kata Aribowo saat dihubungi, Senin, 7 Desember 2020.
Namun bahwa Eri Cahyadi diuntungkan keadaan karena popularitasnya dikatrol oleh Wali Kota Tri Rismaharini, Aribowo melihat itu sebuah faktor yang dominan. Tanpa Risma, menurut Aribowo, Eri belum diketahui oleh masyarakat. “Bahwa dia diuntungkan keadaan karena di-back-up habis-habisan oleh Risma, itu iya. Tanpa Risma saya kira Eri nothing,” ujarnya.
Aribowo berpendapat, di akhir masa jabatannya, Risma memperlihatkan wajah politikus yang begitu kental. Setelah menjabat pengurus teras DPP PDIP, tutur Ari, Risma meminggirkan kelompok Bambang DH dan Whisnu Sakti Buana demi mendapatkan rekomendasi partai untuk Eri. Dominasi ini, menurut Aribowo, menjadikan Risma figur yang kuat di Surabaya.
Meski demikian, kata Aribowo, siapa pun yang keluar sebagai pemenang pilkada Surabaya, Presiden Joko Widodo bakal nyaman. Sebab, Machfud Arifin pernah menjadi ketua tim kampanye daerah Jokowi-Ma’ruf Amin Jawa Timur pada pemilihan presiden lalu. “Saya kira Jokowi bakal nyaman dengan keduanya, siapa pun pemenangnya,” kata Aribowo.
Ketua tim pemenangan Eri Cahyadi-Armudji, Adi Sutarwijono, optimistis calon yang diusung PDIP bakal memenangkan pilkada. Sebab dalam sigi yang dilakukan tiga lembaga survei kapabel, yakni Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Cyrus Network dan Charta Politika, Eri-Armudji unggul di atas Machfud Arifin-Mujiaman. “Kami tinggal mengawal suara di TPS-TPS,” ujarnya.
Direktur Komunikasi dan Media Machfud Arifin-Mujiaman, Imam Syafi’i menyayangkan Risma yang tak netral dalam pilkada. Yang terbaru misalnya, ia mengirimkan surat kepada warga agar berbondong-bondong ke TPS dan mencoblos Eri-Armuji. “Mau pakai topeng pengurus DPP PDIP, kan tetap melekat dengan jabatannya sebagai wali kota,” katanya.
Sungguh pun demikian Imam yakin Machfud-Mujiaman yang didukung delapan partai koalisi DPRD bakal mampu mengakhiri dominasi PDIP di Surabaya. “Di pemilihan gubernur lalu terbukti PDIP bisa dikalahkan di Surabaya,” katanya.