Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Koalisi Luncurkan Pedoman Etik Kampanye di Media Sosial untuk Pilkada 2020

Reporter

Editor

Amirullah

Petugas KPPS mengecek suhu tubuh calon pemilih saat simulasi pemilihan serentak di Padang, Sumatera Barat, Sabtu, 21 November 2020. KPU Kota Padang menggelar simulasi dan pemungutan suara serta penggunaan Sirekap di tingkat TPS dalam pemilihan serentak 2020, dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19, di antaranya pemilih harus menggunakan masker, sarung tangan disediakan TPS, membawa pulpen sendiri, dan memilih di bilik khusus jika suhu tubuh di atas 37,3 derajat celcius. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Petugas KPPS mengecek suhu tubuh calon pemilih saat simulasi pemilihan serentak di Padang, Sumatera Barat, Sabtu, 21 November 2020. KPU Kota Padang menggelar simulasi dan pemungutan suara serta penggunaan Sirekap di tingkat TPS dalam pemilihan serentak 2020, dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19, di antaranya pemilih harus menggunakan masker, sarung tangan disediakan TPS, membawa pulpen sendiri, dan memilih di bilik khusus jika suhu tubuh di atas 37,3 derajat celcius. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi untuk Etika Media Sosial meluncurkan rumusan Pedoman Etik Kampanye Politik di Media Sosial untuk Pilkada 2020. "Kami melihat regulasi belum memadai untuk menanggulangi risiko kampanye di media sosial," kata anggota Perludem, Mahardhika, dalam webinar, Ahad, 22 November 2020.

Pedoman etik ini digagas 11 kelompok masyarakat sipil, seperti Perludem, Saraswati, ELSAM, Centre for Digital Society UGM, Universitas Atma Jaya, Aliansi Jurnalis Independen, Koalisi Perempuan Indonesia, Generasi Melek Politik, Komite Independen Sadar Pemilu, Warga Muda, Rumah Kebangsaan, dan Democracy and Electoral and Empowerment Partnership.

Mahardhika mengatakan, ada 9 risiko prioritas kampanye di media sosial yang rentan terjadi di Pilkada 2020. Salah satunya, hoaks, misinformasi, penggunaan akun anonim, penggunaan bot, influencers maupun pendengung atau bot.

Dalam UU Pilkada maupun Peraturan KPU, Mahardhika mengatakan hanya mengatur larangan kampanye secara umum juga bersifat teknis yang berkaitan dengan pendaftaran akun dan waktu larangan beriklan. "Dari situ kami melihat ada celah regulasi," katanya.

Koalisi pun sepakat mengembangkan kode etik sebagai pelengkap dalam rangka mitigasi risiko kampanye media sosial. Menurut Mahardhika, kode etik ini tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat, sehingga tidak bersifat memaksa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk kandidat, partai politik, dan tim kampanye akan diminta memenuhi sejumlah ketentuan dalam kode etik. Seperti melakukan pengecekan fakta, menyebarkan informasi yang terpercaya dan terkonfirmasi, menggunakan akun asli, kontennya menghormati semua pandangan, serta jujur melaporkan dana untuk iklan dan konten kampanye di media sosial.

Kode etik juga mengajak platform media sosial berkomitmen, seperti mempromosikan konten dari akun resmi dan terautentifikasi, menerapkan transparansi iklan yang lebih bersifat universal dengan membuka akses setara pada publik terhadap laporan dana yang dialokasi kandidat untuk iklan kampanye di medsos.

Kemudian organisasi masyarakat sipil juga akan berkomitmen untuk secara aktif mendukung dan memberikan asistensi terhadap kandidat, parpol, tim kampanye, dan platform yang memenuhi komitmen tersebut. Ormas juga akan memberikan apresiasi secara proporsional melalui platfrom.

Adapun kepada media diminta melaporkan dan mengevaluasi kebenaran iklan politik dan mendorong sesama jurnalis lebih waspada terhadap pesan-pesan iklan politik. Mengkritisi, membedah, dan mengungkapkan konten yang dibuat dan disebarkan kandidat dan tim kampanye. Serta secara independen, netral, dan obyektif dalam memberikan kritik bagi kandidat, dan melakukan pengecekan fakta terhadap informasi dalam kampanye politik.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


15 Twibbon Hari Raya Waisak, Silakan Download dan Unggah

1 jam lalu

Sejumlah biksu melakukan Pradaksina saat ritual Dharmayatra Adi Buddha Puja di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat, 26 Mei 2023. Ritual oleh sejumlah biksu dan samanera tersebut sebagai penghormatan kepada ajaran Buddha sekaligus memperingati 1.199 tahun selesainya pembangunan Candi Borobudur. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
15 Twibbon Hari Raya Waisak, Silakan Download dan Unggah

Perayaan hari raya Waisak 2567 Buddhis Era (BE) tahun ini bertepatan dengan 4 Juni 2023. Berikut 15 twibbon untuk turut merayakannya.


Cekfakta #210 Bagaimana Hoaks Menyebar Saat Pemilu?

1 hari lalu

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com
Cekfakta #210 Bagaimana Hoaks Menyebar Saat Pemilu?

Aktor-aktor produsen hoaks menjalankan pola dalam menyebarkan kontennya.


9 Kunci Sukses Bisnis Online untuk Pemula, Harus Aktif di Media Sosial

1 hari lalu

Ilustrasi bisnis online. shutterstock.com
9 Kunci Sukses Bisnis Online untuk Pemula, Harus Aktif di Media Sosial

Bisnis online yang dikelola dengan baik dan profesional, bisa berpotensi untuk menghasilkan keuntungan yang berlipat. Bagaimana caranya?


Membangun Hubungan Sehat Anak dan Media Sosial

1 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com
Membangun Hubungan Sehat Anak dan Media Sosial

Di era digital ini anak-anak sebagai digital native rentan terhadap hubungan tak sehat dengan media sosial.


Kronologi Pelecehan Menantu Pertama Jokowi, PSI Gerak Cepat Lapor ke Polisi

2 hari lalu

Selvi Ananda. Foto: Instagram/@riomotret
Kronologi Pelecehan Menantu Pertama Jokowi, PSI Gerak Cepat Lapor ke Polisi

Menantu pertama Presiden Jokowi atau istri Wali Kota Solo Gibran mengalami pelecehan di media sosial. Berikut kronologinya.


Kiat Menangkal Hoaks jelang Pemilu 2024

3 hari lalu

Kiat Menangkal Hoaks jelang Pemilu 2024

Masyarakat patut cermat memilah, melakukan klarifikasi, dan menjalankan Siskamling Digital.


Saatnya Anak Muda Bangkit Melawan Hoaks Pemilu 2024

3 hari lalu

Saatnya Anak Muda Bangkit Melawan Hoaks Pemilu 2024

Kreativitas anak muda dapat melalui konten di media sosial dapat membantu menekan persebaran kabar hoaks.


8 Dampak Negatif Media Sosial Bagi Anak dan Remaja, Perlu Diwaspadai

3 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
8 Dampak Negatif Media Sosial Bagi Anak dan Remaja, Perlu Diwaspadai

Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan anak-anak dan remaja saat ini. Namun, perlu memperhatikan dampak negatif yang ada.


Vatikan Imbau Uskup dan Umat Hati-hati Main Media Sosial, Muncul 'Kesukuan Digital'

4 hari lalu

Jemaat menggunakan kamera ponsel mereka saat Paus Francis tiba untuk audiensi umum mingguannya, di halaman San Damaso di Vatikan, 2 Juni 2021. REUTERS/Yara Nardi
Vatikan Imbau Uskup dan Umat Hati-hati Main Media Sosial, Muncul 'Kesukuan Digital'

Vatikan menyatakan gaya Kristiani harus reflektif, bukan reaktif di media sosial, sehingga semua harus berhati-hati agar tidak terperangkap.


Ada Taktik Ponzi dan FOMO dalam Modus Penipuan 'Like and Subscribe'

4 hari lalu

Ilustrasi modus penipuan menggunakan file aplikasi melalui ponsel. ANTARA/ Imam Budilaksono.
Ada Taktik Ponzi dan FOMO dalam Modus Penipuan 'Like and Subscribe'

Bagian pamungkas dari modus penipuan ini adalah tawaran menggiurkan yang diberi nama Prepaid Mission.