TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai debat publik antarpasangan calon di Pilkada Solo 2020 hanya sekadar memenuhi aturan. Adi menilai debat-debat selanjutnya tak menarik dinantikan karena pemenang kontestasi tersebut pun sudah jelas.
"Debat sebatas menggugurkan kewajiban regulatif," kata Adi ketika dihubungi, Jumat malam, 6 November 2020.
Adi mengatakan sejak awal Pilkada Solo 2020 sudah selesai. Calon Wali Kota nomor urut 1 Gibran Rakabuming Raka, kata Adi, unggul telak dari rivalnya, Bagyo Wahyono.
"Pertarungan tak seimbang. Gibran nyaris tanpa perlawanan apa pun dari calon perseorangan. Dari semua penjuru arah mata angin Gibran unggul telak," kata Adi.
Gibran merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo. Kader PDI Perjuangan ini berpasangan dengan mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Solo Teguh Prakosa.
Adapun Bagyo Wahyono kerap mengaku dirinya berasal dari kalangan bawah. Menurut Bagyo, dia hanya berasal dari keluarga sederhana sehingga hanya memiliki ijazah setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Tepatnya ikut Kejar Paket C," kata pria yang berprofesi sebagai penjahit itu kepada Tempo, Senin malam 31 Agustus lalu.
Bagyo mengatakan keberhasilannya mengumpulkan syarat dukungan pencalonan tak terlepas dari peran organisasi Tikus Pithi Hanata Baris. Dia mengklaim organisasi yang berdiri sejak 2014 itu memiliki banyak anggota dan tersebar di berbagai kota.
Debat perdana Pilkada Solo 2020 berlangsung pada Jumat malam, 6 November 2020. Sawala itu digelar di The Sunan Hotel Solo dan disiarkan di stasiun televisi Metro TV.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | AHMAD RAFIQ