TEMPO.CO, Semarang - Meski hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei memenangkan Ganjar Pranowo-Taj Yasin, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP merasa target mereka meleset. Berdasarkan hitung cepat, Ganjar kalah dari lawan mereka Sudirman Said-Ida Fauziyah di daerah Kebumen, Brebes, dan Tegal dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah.
Baca: Kalah di Jawa Barat, PDIP Salahkan Kaos Ridwan Kamil
"Bagi kami ini adalah hasil pembelajaran yang luar biasa, bagi PDI Perjuangan. Di akhir ini kami meski menang, namun kami punya perhitungan," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, di Panti Marhaens Kantor DPD PDIP Jateng, Rabu 27 Juni 2018. "Mba Ida dan Mas Dirman kami berterimakasih karena ada pembelajaran baru."
Bambang mengakui Sudirman mampu 'menggembosi' kandang banteng sehingga target PDIP meleset. "Selisih 2 persen (dari target) bukan angka yang sedikit," kata Bambang. Menurut dia, faktor pertama target meleset adalah partisipasi pemilih yang menurun.
Kemudian, Bambang mengatakan suara di Kebumen, Brebes, dan Tegal ujug-ujug turun hanya dalam semalam. "Ada apa ini, akan kami pelajari," kata Bambang. Ia berasumsi ada gerakan politik uang yang masif menjelang pemilihan.
Simak juga: PDIP Kalah Telak di Pilkada Serentak, Di Mana Saja Mereka Keok?
Dalam quick count internal PDIP, Bambang mengatakan Ganjar-Yasin memperoleh suara 59,22 dari target semula minimal mendapat suara 61,6 persen. Sebelumnya, Bambang memprediksi melalui survei harian, Ganjar-Yasin akan memperoleh suara minimal 61,6 persen, dengan suara tengah 65,4 persen, dan prediksi suara optimal 71,6 persen.