TEMPO.CO, Bandung - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Deddy Mizwar, mengaku pasrah jika kalah dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Berdasarkan hasil quick count pilkada 2018 beberapa lembaga survei, pasangan Deddy-Dedi hanya menempati peringkat ketiga.
Pasangan yang diusung koalisi Partai Demokrat dan Golkar itu kalah dari Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, yang menempati peringkat pertama, dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu, yang berada di peringkat kedua.
Baca: Quick Count Pilgub Jabar, Sudrajat - Syaikhu Ungguli Deddy - Dedi
"Biasa saja. Kan macam-macam lembaga survei itu. Kita juga punya survei internal, yang sampai jam sekian belum masuk semua dan baru di bawah 50 persen karena masih ada pilkada bupati dan wali kota yang dihitung duluan," kata Deddy kepada wartawan di Hotel Intercontinental, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 27 Juni 2018.
Jika hasil quick count tidak berubah, Deddy mengatakan siap menerima kekalahan dalam pilgub Jawa Barat 2018. "Kalau kalah, ya, enggak apa-apa. Kalau kalah, kan siap semuanya. Yang susah itu siap menang karena konsekuensinya siap menang itu lima tahun harus amanah," ujarnya.
Baca: M. Iriawan: Tingkat Partisipasi Pemilih di Pilkada Jabar Naik
Berdasarkan hasil penghitungan cepat tim internal Deddy-Dedi, suara yang masuk baru sekitar 46 persen. Artinya, kata Deddy, masih ada peluang bagi pasangan yang diusung koalisi Partai Demokrat dan Golkar itu bisa menambah persentase suara.
"Suara yang masuk masih 46 persen, ya, kalau dari tim internal kami karena pilbup (pemilihan bupati) dan pilwalkot (pemilihan wali kota) di 16 kabupaten/kota dihitung duluan, dan pilgubnya masih nunggu penghitungan," ucapnya.
Simak hasil quick count pilkada 2018 di sini.