TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjamu calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno sarapan di kediamannya sebelum berangkat menuju tempat pemungutan suara di TPS 01, Kelurahan Jajartunggal, Kecamatan Wiyung, Surabaya, Rabu, 27 Juni 2018.
Tak hanya Puti, Risma juga mempersilakan para tetangganya mampir dan mencicipi hidangan sarapan di rumahnya. Risma menyalami dan mengajak belasan warga RT 1 RW 6 yang lewat di depan rumahnya menuju meja makanan. Petugas keamanan kompleks Perumahan Wiyung Indah dan anggota kepolisian juga diajaknya bergabung.
Baca: Cerita Wasekjen PDIP Soal Jokowi Dukung Puti Guntur Soekarno
"Ayo Bu, sarapan dulu. Sebelum nyoblos, makan dulu lah," kata Risma sembari mengarahkan para tamu memasuki sisi timur rumahnya. Wali Kota Surabaya yang mengenakan blus batik cokelat berbaur sarapan dengan sarapan.
Puti Guntur tiba di rumah Risma sekitar pukul 08.48. Cucu Soekarno itu menyalami warga yang lebih dulu berada di rumah Wali Kota Surabaya itu.
Risma pun menawari Puti sarapan, "Mau sarapan dulu apa langsung, Mbak Puti?" Calon Wakil Gubernur Jawa Timur itu mengatakan ingin langsung mengantar Risma ke TPS. "Saya puasa, Bu," kata Puti.
Baca: Ahok Kirim Surat Dukungan untuk Puti Guntur Soekarno
Risma mencoblos di TPS bersama suaminya, Djoko Saptoadji dan putrinya, Tantri Gunarni Saptoadji. Puti hanya mengantarkan Risma karena dia tidak mempunyai hak suara di Jawa Timur.
Mereka berjalan kaki dari kediaman Risma menuju TPS 01 yang berjarak kurang lebih 400 meter. Di lokasi pencoblosan, Puti menunggui Risma, duduk di deretan kursi tunggu, sembari meladeni ajakan warga yang memintanya berfoto bersama. Di TPS itu, total ada 621 daftar pemilih tetap.
Puti Guntur yang berpasangan dengan calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) optimistis mendapatkan suara melebihi pesaingnya Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. "Saya yakin Surabaya bagus, lebih dari 50 persen lah," ujarnya.
Baca juga: Emil Dardak Singgung Jiwa Kepemimpinan Puti Guntur
Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018 diikuti dua pasangan. Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno didukung koalisi PKB, PDI Perjuangan, PKS dan Gerindra. Sedangkan, Khofifah-Emil diusung koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem.