TEMPO.CO, Jakarta - Institut Media Sosial dan Diplomasi, Komunikonten berbagi tips bagi peserta Pilkada Serentak yang gagal menang cepat menyadari kekalahannya alias move on. Menyadari dan mengakui kekalahannya, salah satunya.
Menurut Hariqo Wibawa Satria, salah satu penggiat di Komunikonten, menyebutkan dalam Pilkada Serentak tahun ini merupakan Pilkada terbesar dalam sejarah Indonesia. Sebanyak 171 daerah akan memiliki kepala dearah baru yang diperebutkan oleh seribu lebih calon.
Hariqo menjelaskan, dalam perebutan kursi kepala daerah dipastikan ada yang gagal. Mereka yang tak terpilih, ada yang tidak siap menerima kenyataan. Di sinilah pentingnya tips untuk menerima kekalahan.
Baca:Gerakan Jamaah Ansharut Daulah Menjelang Pilkada Serentak
Pertama agar cepat move on setelah Pilkada, kata Hariqo, yang bersangkutan sebaiknya segera memberi ucapan selamat kepada yang menang. Dengan memberi ucapan selamat kepada lawannya, seorang calon menunjukkan sikap realitisnya.
"Hal ini akan menyejukkan suasana batin serta membantu yang kalah untuk cepat move on," ujar Hariqo dalam keterangan tertulis, Selasa, 26 Juni 2018.
Tips kedua, lanjut Hariqo, dengan mengevaluasi total seluruh proses persiapan. Hal ini bertujuan untuk mengengetahui kekurangan dan kelemahan bagi pada diri pserta dan jajaran tim di belakangnya.
Hariqo menambahkan, cara di atas akan membuat calon kepala daerah yang belum terpilih mampu menerima kekalahan tersebut. "Kalau sudah dievaluasi dan menemukan penyebab kekalahannya, diharapkan tidak lagi bertanya-tanya kenapa saya kalah, kenapa dia yang menang."
Tips ketika, kata Hariqo, jika peserta Pilkada yang belum terpilih menjadi oposisi, jalani peran tersebut dengan elegan. Gunakan data yang benar dan argumen yang membangun dalam mengutarakan kritik kepada pemerintah.
Tips keempat, kata Hariqo, menghormati periode masa kerja kepala daerah terpilih. Dia menyarangkan agar menghindari saling fitnah, menyebar ujaran kebencian, menebarkan isu SARA dan kampanye hitam. Terutama, kata dia, fitnah memalui dunia maya. "cara ini supaya Pilkada tidak menyebabkan perpecahan," katanya.
Tips kelima dari Hariqo adalah mengikuti segala proses hukum yang berlaku, jika ada perserta Pilkada Serentak yang melakukan pelanggaran, termasuk juga para tim atau pendukungnya. "Jika ada kecurangan, hadapi proses hukum tersebut."