TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yakin pemilihan kepala daerah serentak tahun ini (Pilkada Serentak 2018) akan berjalan lancar dan aman. Dia menyebutkan sejumlah alasan di balik keyakinannya itu, sehingga tidak perlu khawatir.
"Alasan pertama, tidak ada koalisi nasional," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 25 Juni 2018.
Baca: Pilkada Serentak 2018, Golkar Targetkan Menang 56 Persen
Setiap partai menjalin kerja sama dengan partai berbeda di daerah berbeda. Dampaknya, tak ada dampak emosional yang mempengaruhi hasil pemilihan.
Menurut dia, saat ini juga sudah tidak ada lagi partai ideologis. Perbedaan antara partai religius dan nasional sangat tipis.
Alasan lain, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah membuat aturan yang ketat, sehingga memperkecil ancaman gangguan dalam pilkada. Peserta pilkada juga tidak lagi diizinkan menggelar kampanye besar-besaran ataupun arak-arakan. "Itu menyababkan tidak terjadi benturan," kata JK.
Baca: Jokowi Teken Kepres Hari Libur Nasional pada 27 Juni
Faktor lain adalah pengamanan dari kepolisian dan TNI. Selain itu, masyarakat juga sudah melek informasi soal calon kepala daerah dan pergerakan mereka. Menurut dia, media sosial memegang peran penting untuk membuka informasi langsung kepada masyarakat.
Meski dia yakin Pilkada Serentak 2018 bakal berlangsung aman, JK memperkirakan, nantinya akan muncul protes setelah pencoblosan. Ia menyebut Papua dan Makassar adalah daerah yang menurutnya rawan.