TEMPO.CO, Semarang - Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto membeberkan data kemiskinan di Indonesia dalam hari terakhir kampanye pemilihan kepala daerah serentak. Prabowo meminta pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah, yang diusung Gerindra di pemilihan Gubernur Jawa Tengah, memberantas kemiskinan dengan revolusi putih.
"Pak Dirman dan Bu Ida, kalau menang, laksanakan revolusi putih. Anak-anak sekolah minum susu. Perhatikan juga nasib para pendidik. Gaji guru masih rendah. Padahal mereka ini masa depannya diawali dari tangan guru. Saya sukses juga karena guru. Tapi gaji mereka kurang sehingga usai mengajar, mereka menjadi tukang ojek. Ini memprihatinkan," ucap Prabowo di PRPP Semarang, Sabtu, 23 Juni 2018.
Baca: Prabowo Sindir Pemimpin Suka Akting dan Pencitraan
Dalam pidatonya, Prabowo mengarahkan agar Sudirman-Ida memperhatikan gizi anak Jawa Tengah agar kelak bisa menjadi penerus yang cerdas. Ia membuka data dari Bank Dunia bahwa 4 dari 10 anak di Indonesia mengalami gizi buruk, sehingga mengalami stunting. Tinggi badan yang kurang serta fisik anak yang lemah tersebut membuat dia prihatin.
Menurut Prabowo, dampak kekurangan gizi juga menyebabkan kemiskinan, sehingga tidak mampu menempuh pendidikan yang layak. Ia bahkan menemukan fakta di Kebumen, Jawa Tengah, pada 2017, ada 18 orang bunuh diri karena putus asa tidak bisa memberi makan keluarga.
Penghasilan pekerja yang baik, kata Prabowo, akan mengantarkan mereka menemukan jalan yang baik menjauh dari kemiskinan. Ia mengemukakan masih banyak masyarakat Indonesia yang hidupnya di bawah garis kemiskinan, termasuk di Jawa Tengah.
Prabowo juga mengkritik banyak pemimpin yang lahir tapi hanya melakukan pencitraan. Ia selalu menggagas koruptor semestinya ditangkap, dan hartanya dikembalikan kepada rakyat.
Baca: Buka Penggalangan Dana, Gerindra Bantah Prabowo Kehabisan Uang
"Saya yakin, Sudirman-Ida adalah pasangan yang sangat takut dengan korupsi. Mereka juga takut dengan Tuhan. Saya percaya itu, maka dibutuhkan pemimpin yang bersih dari korupsi," kata Prabowo.
Baik Sudirman maupun Ida mengatakan perjuangan memberantas kemiskinan di Jawa Tengah adalah sebagian dari menata Indonesia Raya. Mereka terus mengemukakan komitmen mengurangi angka kemiskinan di Jawa Tengah dari 12 persen menjadi 6 persen selama 5 tahun menjabat.
"Getaran perubahan masyarakat Jateng sungguh luar biasa. Membangun Jateng sama dengan membangun Indonesia karena penduduk Jateng 34 juta jiwa. Kalau kami bisa selesaikan persoalan kemiskinan di Jateng, itu artinya kami sedang menyelesaikan persoalan kemiskinan di Indonesia," ujar Ida Fauziyah.