TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Tiga Roda Konsultan mencatat elektabilitas Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen unggul ketimbang Sudirman Said dan Ida Fauziyah. Dalam survei yang digelar pada 28 Mei-2 Juni itu, perolehan dukungan untuk kedua pasangan calon yakni sebesar 42,7 persen berbanding 11,9 persen.
Ganjar-Yasin juga unggul secara top of mind. Dalam pertanyaan elektabilitas terbuka, keduanya meraih dukungan sebesar 32,5 persen, sedangkan dukungan Sudirman-Ida sebanyak 8,6 persen.
Baca: Survei Pilkada Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Kalahkan Sudirman Said
Direktur Riset Tiga Roda Konsultan Rikola Fedri menuturkan, pasangan Ganjar-Yasin unggul di semua segmen pemilih. "Berat untuk Sudirman Said dan Ida Fauziyah untuk mengalahkan Ganjar-Yasin," kata Rikola dalam rilis hasil survei pemilihan kepala daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur, di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Juni 2018.
Rikola melanjutkan, sebanyak 31,2 persen dari 42,7 persen responden pendukung Ganjar-Yasin menyatakan sudah mantap dengan pilihannya. Selanjutnya, dari 11,9 persen pemilih Sudirman-Ida, ada 8,4 persen yang menyatakan mantap.
Baca Juga:
Kendati begitu, jumlah responden yang belum menentukan pilihan masih cukup tinggi. Dari pertanyaan elektabilitas terbuka (top of mind), undecided voters berjumlah 59 persen dari total responden. Adapun dari hasil simulasi surat suara tercatat masih ada 45,4 persen undecided voters.
Ditilik dari faktor alasan, Ganjar-Yasin dipilih karena dinilai sudah ada bukti nyata kerja dan berpengalaman di pemerintahan. Adapun Sudirman-Ida dipilih karena dinilai memiliki kepribadian baik dan responden menginginkan pemimpin baru.
Baca: Debat Ganjar Pranowo VS Sudirman Said, Berapa Pengamanannya?
Survei Tiga Roda Konsultan ini melibatkan 1.200 responden dengan sistem stratified systemic random sampling dengan margin of error 2,9 persen.
Hasil senada ditunjukkan sigi Saiful Mujani Research and Consulting. Dari survei yang berlangsung 23-30 Mei 2018 ini, Ganjar-Yasin meraih 70,1 persen dukungan, unggul jauh dari pasangan Sudirman-Ida yang hanya mendapatkan 22,6 persen.
Adapun terkait alasan, Ganjar-Yasin dipilih lantaran dinilai sudah terbukti hasil kerjanya. Sedangkan Sudirman-Ida dipilih karena dinilai jujur dan bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Survei SMRC ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 3,5 persen dan melibatkan 820 responden.