TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, dan Khofifah Indar Parawansa diperkirakan akan memenangkan pemilihan Gubernur masing-masing di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
"Di antara ketiga tokoh tersebut, peluang Ganjar paling besar," kata Direktur SMRC Sirojuddin Abbas saat memaparkan hasil Survei Arah Dukungan Pemilih di Pilkada Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Juni 2018.
Menurut survei SMRC, di Jawa Tengah, pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen unggul telak. Mereka didukung 70,1 persen responden, sementara pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah hanya didukung 22,6 persen warga.
Baca: Survei Pilkada Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Kalahkan Sudirman Said
Di Jawa Barat, keunggulan Ridwan Kamil relatif lebih tipis. Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum mendapat dukungan terbesar, yakni 43,1 persen; disusul Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 34,1 persen; Sudrajat-Ahmad Syaikhu 7,9 persen; dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan 6,5 persen.
Sementara di Jawa Timur, walaupun pilgub hanya diikuti dua pasangan calon, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistyanto Dardak belum memperoleh dukungan lebih dari 50 persen. Mereka mendapat dukungan 48,5 persen, sedangkan pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno mendapat dukungan 40,8 persen. Pemilih yang menjawab belum tahu sekitar 10,7 persen.
Menurut Sirojuddin, keunggulan Ganjar di Jawa Tengah akan sulit dikejar oleh pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah mengingat selisih suara yang sangat jauh yaitu sekitar 47 persen. "Sementara waktu sudah terlalu sempit," ujarnya.
Baca: Kalah Survei, Prabowo Bakal Blusukan Lagi di Jawa Barat
Hasil penelitian SMRC juga menunjukkan sekitar 63 persen warga menyatakan hampir pasti tidak akan mengubah pilihannya saat hari H pada 27 Juni mendatang.
Kondisi ini agak berbeda dengan Jawa Barat. Selisih antara dukungan terhadap Ridwan dan dukungan terhadap Deddy Mizwar hanya 9 persen. Sementara itu, ada responden yang menyatakan belum tahu/rahasia mencapai 8,5 persen. Survei juga menunjukkan sekitar 30 persen warga menyatakan masih mungkin mengubah pilihan pada hari H.
SMRC juga mencatat dukungan terhadap Deddy Mizwar menunjukkan kenaikan antara Maret ke Mei 2018 sebesar 3-4 persen. Sementara dukungan terhadap Ridwan menunjukkan penurunan kecil atau stabil.
Baca: Djarot Saiful dan Edy Rahmayadi Berebut 2,5 Juta Suara Penentu
Di Jawa Timur, keunggulan Khofifah juga belum dapat dikatakan berada dalam zona aman. Selisih suara Khofifah dan Saifullah hanya 8 persen, sementara yang belum tahu/tidak menjawab sekitar 10 persen dan hampir 30 persen menyatakan masih mungkin mengubah pilihan pada hari H pemilihan. Namun terdapat satu indikator yang dapat menyebabkan Khofifah cukup optimistis memenangkan pilkada.
“Dukungan terhadap Khofifah terus meningkat dibandingkan hasil survei bulan Februari,” kata Sirojuddin. SMRC mencatat dukungan pada Khofifah naik dari 40 persen pada Februari menjadi 48 persen pada Mei ini. Sedangkan dukungan terhadap Saifullah berada pada angka konstan kalau bukan turun, yaitu dari 41,5 persen pada Februari menjadi 40,8 persen pada Mei.
Survei SMRC dilakukan di tiga provinsi di tiga waktu berbeda. Di Jawa Tengah, survei dilakukan pada 23-30 Mei 2018. Di Jawa Timur, survei dilakukan pada 21-29 mei 2018. Di Jawa Barat, survei dilakukan pada 22 Mei -1 Juni 2018. Jumlah sampel di masing-masing provinsi sebanyak 820 orang yang dipilih dengan metode multistage random sampling. Toleransi kesalahan (margin of error) survei di masing-masing provinsi diperkirakan lebih kurang 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.