TEMPO.CO, Bandung - Rektor Institut Teknologi Bandung Kadarsah Suryadi membantah komentarnya tentang para pasangan calon dalam pilkada Jawa Barat. Komentar itu beredar dalam format rekaman suara di media sosial menjelang pelaksanaan pilkada pada 27 Juni 2018.
"Itu bukan suara saya," kata Kadarsah melalui keterangan tertulis, Jumat, 22 Juni 2018.
Baca: Prabowo Galang Dana Masyarakat untuk Biayai Pilkada
Menurut Kadarsah, akhir-akhir ini, beredar kembali kabar hoax tentang komentar Kadarsah terhadap pasangan calon dalam pilkada Jawa Barat. Rekaman audio itu diberi label seolah-olah suaranya. "Pemilik suara tersebut adalah seseorang di Bandung dan sudah menyampaikan pengakuannya beberapa waktu lalu," ujarnya.
Sebagai pegawai negeri sipil, Rektor ITB menyatakan tidak pernah memihak kepada organisasi politik mana pun. Kadarsah belum bisa diwawancara karena sedang tugas ke Prancis.
Wakil Rektor ITB Bidang Alumni dan Komunikasi Miming Miharja menuturkan bantahan Rektor ITB kembali disebarkan karena belakangan ada pihak yang menyebarkan kembali kabar hoax tersebut di media sosial. "Kami tahunya pertama kali bulan Februari lalu menyebar di media sosial," kata Miming, Jumat, 22 Juni 2018.
Baca: Fadli Zon Dukung Hak Angket M. Iriawan, Khawatir Dwifungsi Polri
Selain wartawan, pihak alumnus ITB meminta klarifikasi, apakah benar itu suara Rektor ITB. Adapun pasangan calon dan tim suksesnya, kata Miming, sejauh ini tidak ada yang mempertanyakan atau menyampaikan keberatan. "Publik juga bisa memahami. Itu suaranya dimirip-miripkan dengan Rektor ITB," ucapnya.
Dalam rekaman suara berdurasi hampir dua menit yang diperoleh dan diakui pihak Rektorat ITB sebagai kabar hoax itu, pelaku memberikan penilaian terhadap empat pasangan calon dalam pilkada Jawa Barat. Dia menyebutkan tiga pasangan calon dengan beberapa kekurangan, seperti pro-LGBT, perusak mobil FPI, dan dukun. Sedangkan satu pasangan calon lain didukungnya.