TEMPO.CO, Makassar - Calon Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Halid, menjaga suara menjelang hari pencoblosan pada 27 Juni 2018. Nurdin menggelar rapat bersama tim pemenangan se-Sulawesi Selatan di poskonya, Jalan Penghibur, Makassar.
Nurdin Halid mengatakan ada tiga hal yang perlu diwaspadai menjelang pencoblosan, yakni kampanye hitam, politik uang, dan kecurangan di tingkat tempat pemungutan suara. “Kami sudah melakukan evaluasi dan lebih menjaga suara karena NH-Aziz Qahhar Mudzakkar sudah pasti kemenangannya,” kata Nurdin seusai kampanye akbar di Lapangan Karebosi, Makassar, Kamis, 21 Juni 2018.
Baca: Pilgub Sulsel: Elektabilitas Nurdin Halid di Posisi Teratas
Hal yang membuat Nurdin makin yakin menjadi gubernur adalah hasil empat lembaga survei nasional yang mengunggulkan dia. “Empat lembaga survei ini independen dan mengunggulkan NH-Aziz, jadi obyektivitas pemilih Sulsel menghendaki NH-Aziz jadi gubernur,” kata bekas Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia itu.
“Saya yakin di sisa enam hari ke depan, rakyat akan memberikan suara ke pasangan nomor urut 1 bukan orangnya, tapi program kerjanya,” kata Nurdin.
Ia mengklaim program yang ditawarkan peduli terhadap kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Sehingga program tersebut berkenan di hati masyarakat.
Simak: Kampanye Akbar, Airlangga Hartarto Jadi Jurkam Nurdin Halid
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan ada empat program yang telah dititipkan kepada pasangan NH-Aziz, yakni sembako murah, rumah terjangkau, teknologi untuk kesejahteraan masyarakat, dan ketersediaan lapangan pekerjaan. “Siapa yang mau sembako murah, pilih NH-Aziz. Insya Allah, kalau menang harga sembako akan terjangkau," kata Airlangga saat orasi politik.
Airlangga yang hadir sebagai juru kampanye ini menambahkan program Nurdin Halid-Aziz mendukung kesejahteraan masyarakat, termasuk membangun dari kampung. Sehingga program tersebut sangat pro-rakyat.
DIDIT HARIYADI