TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, mengungkapkan ada pasangan calon gubernur yang disinyalir akan menghalalkan segala cara dan berbuat curang pada penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Riau 2018.
Hal itu diungkapkan Zulkifli Hasan dalam orasinya di kampanye terbuka pasangan calon gubernur Syamsuar-Edy Nasution, di Lapangan Sampoerna, Pekanbaru, Kamis 21 Juni 2018. Pasangan calon (Paslon) nomor urut 1 itu diusung oleh PAN, PKS dan NasDem. Turut hadir sebagai juru kampanye di antaranya adalah Ketua Dewan Kehormatan DPP PAN Amien Rais dan Presiden PKS Sohibul Imam.
Baca juga: Zulkifli Hasan Tak Ingin PAN Ribut Soal Capres 2019
"Saya dengar, saya dapat informasi, ada (Paslon) yang mau main culas. Saya pastikan calon kita tidak akan bermain curang. Tapi kita tidak akan diam saja kalau ada yang main curang. Kita hajar," ujar Zulkifli Hasan.
Politisi yang juga menjabat Ketua MPR ini tidak merinci Paslon yang melakukan curang, namun ia mengatakan contoh paling nyata yang sudah terjadi adalah melibatkan politik uang. Bentuknya bisa memberikan uang langsung maupun bantuan Sembako, untuk menggiring warga memilih Paslon tertentu.
"Banyak hantu gentayangan berupa (uang) kertas merah. Lalu kalau sudah ada yang terima bagaimana? Jawabnya, apapun yang dikasih tetap coblos nomor 1," ujarnya.
Baca juga: Pilkada 2018, Cagub Riau Janjikan Rp 1 Triliun untuk BUMDes
Zulkifli Hasan berharap para pemilih di Provinsi Riau tidak terpengaruh dengan politik uang karena daerah tersebut benar-benar membutuhkan pemimpin baru yang bisa merubah keadaan. Menurut dia, Riau sebagai daerah kaya selalu mendapat masalah karena gubernur sebelumnya terlibat korupsi. Dampaknya, harga barang terus naik, biaya hidup makin tinggi dan pengangguran makin banyak.
"Apa kesusahannya mau dilanjutkan. Harga naik, pengangguran banyak. Riau harus ganti gubernur," ujarnya.
Sementara itu, Syamsuar dalam orasinya mengatakan jika terpilih sebagai Gubernur Riau periode 2018-2023, pihaknya ingin membangun Riau lebih maju dengan menciptakan lebih banyak lapangan kerja. "Kita harus menjadi tuan di negeri sendiri," katanya.
Baca juga: Pilkada, Cagub Riau Janji Hibahkan Tanah untuk Pasar Tradisional
Syamsuar menilai, fenomena di Riau adalah banyak perusahaan-perusahaan menyerap pekerja tapi bukan anak Riau.
Selain itu, ia berjanji bahwa pemerintahannya nanti akan bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
"Korupsi dan nepotisme dibersihkan dimulai dari pemimpinnya, dari gubernurnya," kata Syamsuar.