TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak wartawan bertukar peran. Kali ini, JK menawarkan dirinya untuk melempar pertanyaan, sedangkan para wartawan menjadi narasumbernya.
Kejadian tak biasa itu terjadi usai awak media melakukan wawancara dengan JK dan istrinya, Mufidah Jusuf Kalla, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada Kamis, 21 Juni 2018. Setelah wawancara, JK dan para awak media foto bersama. Kemudian, JK pun berbalik badan menghadap para wartawan yang berdiri di belakangnya. "Gantian saya yang bertanya ya," kata JK.
Baca: JK Didorong Kembali Menjadi Wakil Presiden, Apa Kata Golkar?
JK pun bertanya apakah para wartawan menikmati liburan cuti bersama Lebaran. Salah satu pewarta televisi, Paramitha, mengatakan bahwa dirinya tetap bekerja pada suasana cuti bersama. "Narasumbernya libur semua. Kau gimana?" tanya JK keheranan. Para awak media pun kompak menjawab bahwa para narasumber bisa dihubungi melalui sambungan telepon.
Selain soal mudik, JK kembali bertanya mengenai politik dan pemilihan kepala daerah alias pilkada serentak 2018. Ia ingin mengetahui pengamatan para wartawan dari sisi keamanan dan daerah mana saja yang bermasalah. Pertanyaan tersebut pun dijawab para wartawan bahwa Jawa Barat dan Jawa Tengah berpotensi rawan konflik.
Baca juga: Bagaimana Pendapat JK Soal Caleg Koruptor?
Menurut JK, daerah Jawa Barat tidak pernah terjadi konflik. Adapun wilayah Papua bisa terjadi konflik setelah perhitungan suara. Sulawesi Selatan, kata dia, juga bisa terjadi konflik setelah pemilihan. "Tapi begini, tidak akan terjadi konflik besar karena tidak ada poros nasional. Golkar dengan PDIP. Di sana PDIP dengan Demokrat, di sana ada lagi PPP, jadi tidak ada poros nasional, jadi orang bisa milih bupatinya dari partai ini, tapi gubernurnya pilih ini," ujarnya.