TEMPO.CO, Klaten - Empat hari menjelang batas akhir masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2018, relawan pendukung pasangan calon gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Taj Yasin menggelar acara Gelegar Budaya Sadumuk Bathuk Sanyari Bumi secara serempak di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah pada Selasa sore, 19 Juni 2018.
Di Kabupaten Klaten, Gelegar Budaya digelar di Lapangan Koripan, Desa Koripan, Kecamatan Polanharjo. Meski diinisiasi oleh para pendukung Ganjar dan Taj Yasin, pagelaran budaya yang menyuguhkan pertunjukan seni tradisi lokal itu tidak bernuansa politis.
Baca: Debat Ketiga Ganjar Pranowo Vs Sudirman Said Digelar Kamis Besok
Tidak ada satu pun bendera atau atribut partai politik yang dipasang di lokasi acara. Selama acara berlangsung, juga tak ada pesan ihwal Pilkada Serentak 2018 dari pihak panitia. "Ini acara dadakan, persiapannya hanya dua hari. Dananya murni dari swadaya warga," kata Ketua Panitia Gelegar Budaya, Agung Bakar, saat ditemui Tempo.
Agung mengatakan, Sadumuk Bathuk Sanyari Bumi adalah falsafah Jawa yang berarti sikap teguh dalam menghadapi ancaman dan tantangan yang akan memecah-belah kedaulatan bangsa. "Gelegar budaya ini jadi semacam obat rindu untuk kembali pada kehidupan yang harmonis setelah masyarakat dibuat jenuh oleh maraknya kasus intoleransi, radikalisme, ujaran kebencian, dan lain-lain," kata Agung yang juga Ketua Komunitas Bumi Koripan itu.
Baca: Ganjar Fokus Pemenangan di 5 Kabupaten untuk Pilkada Jawa Tengah
Gelegar Budaya dibuka dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh lintas agama dari desa setempat, Islam, Kristen, Katolik, dan Hindu. Setelah itu, sambil duduk beralas rumput di tanah lapang, ratusan warga membentuk formasi melingkar dan makan bersama 28 nasi tumpeng yang sudah tersedia. Sembari melahap nasi bancakan, nasi sayur khas Jawa Tengah, yang disajikan dengan piring daun pisang, warga dihibur pertunjukan jathilan dan reog dari Paguyuban Krido Mudho Manunggal asal Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo.
Agung menambahkan, sebenarnya dalam Gelegar Budaya ini juga akan dilakukan telekonferensi dengan Ganjar Pranowo. Tetapi, adanya kendala teknis, layar putih yang ditancapkan di sudut lapangan tak kunjung menampilkan wajah calon gubernur Jateng inkumben itu. Meski demikian, warga tidak ambil pusing dan terus larut dalam suasana kebersamaan hingga acara berakhir sebelum azan Maghrib berkumandang.
Baca: Saat Ganjar Pranowo dan Sudirman Said Saling Sindir Soal Korupsi
"Bagus juga kalau acara semacam ini dipupuk lagi. Kebetulan sekarang masih dalam suasana Idul Fitri, banyak warga yang baru mudik dari luar kota, jadi bisa saling bersilaturahmi," kata Pramudianta, warga Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, yang berbatasan dengan Desa Koripan.