TEMPO.CO, Jakarta - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar berharap kesucian hari Idul Fitri tidak dinodai oleh perpecahan dan politik kotor menjelang Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.
"Kami berharap kontestan dan semua orang yang terlibat dalam kegiatan Pilkada yang akan datang, jangan menodai kesucian bulan suci Ramadan yang telah kita lakukan sebulan penuh," kata Nasaruddin pada Jumat 15 Juni 2018.
BACA JUGA: Ini Kata Imam Besar Masjid Istiqlal soal Penolakan Salat Jenazah
Pilkada 2018 akan dilakukan serentak pada 27 Juni mendatang. Menjelang pencobolosan, beberapa kericuhan sempat terjadi, termasuk pada debat kandidat Pilgub Jabar 2018 pada 14 Mei 2018 lalu. Di media sosial, pendukung para kandidat kerap bertukar cemooh dan saling mengumbar kebencian.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Salat Jumat di Masjid Istiqlal
Untuk itu, Nasarudin mengimbau agar para peserta Pilkada menjaga perkataan agar tidak melukai hati yang lain. "Hati-hati mulutnya, penanya, tangannya, semuanya jangan menyakiti hati perasaan orang," kata dia. "Semoga kekuatan iman yang kita ciptakan dalam Ramadan ini tidak dipertukarkan hanya untuk Pilkada," kata dia.
BACA JUGA: Ini Permintaan Imam Besar Masjid Istiqlal pada Michele Obama
Nasarudin mengatakan Istiqlal sebagai masjid di Asia Tenggara dan Indonesia harus menjadi simbol pemersatu bangsa. "Kami mempertahankan Masjid Istiqlal sebagai melting pot untuk pemersatu," kata dia.