TEMPO.CO, Medan - Keterpilihan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara bergantung pada sekitar 2,5 juta suara pemilih yang hingga kini berdasarkan survei Indobarometer belum menentukan sikap.
Pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus maupun pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah, berdasarkan survei itu, memiliki presentase dukungan yang nyaris sama besar. "Jadi, siapa yang kampanye lebih intens di saat-saat terakhir, mungkin saja akan keluar menjadi pemenang pemilihan gubernur Sumatera Utara," ujar Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari di Medan, Selasa, 12 Juni 2018.
Catatan dari Indobarometer, presentase dukungan kepada Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus maupun Edy-Ijeck meningkat masing-masing pada kisaran 11 persen, Itu apabila dilihat dari hasil survei Indobarometer pada bulan Februari. Menurut Qodari, Djarot-Sihar meningkat 11,8 persen. Adapun Edy-Ijeck naik 11,1 persen dari 25,8 persen menjadi 36,9 persen.
Survei pada 26 Mei hingga 2 Juni 2018 terhadap 800 responden di 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara itu memperlihatkan Djarot-Sihar didukung 37,8 persen. Sedangkan Edy-Ijeck didukung 36,9 persen. Untuk hasil survei yang memiliki margin error sebesar 3,46 persen semacam itu, Qodari mengatakan, "Djarot-Sihar unggul."
Survei yang memakai metode "multistage random sampling" dengan teknik wawancara tatap muka menggunakan kuisioner pada tingkat kepercayaan 95 persen ini, memperlihatkan sebanyak 25,4 persen pemilih yang belum menentukan pilihan. Pemilih dalam pilkada Sumatra Utara tersebut terdaftar sekitar 9,2 juta orang.
Baca Juga:
Pemilihan gubernur Sumatera Utara diikuti dua pasangan yakni Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (nomor urut 1) yang didukung PKS, PAN, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Gerindra. Pasangan kedua adalah nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus yang didukung PDI Perjuangan dan PPP.
ANTARA