TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan optimistis pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018 akan berlangsung aman. Adapun pemungutan dan perhitungan surat suara dijadwalkan berlangsung 27 Juni 2018 atau lebih-kurang dua pekan lagi.
Adapun beberapa hal yang dilakukan Bawaslu sebagai lembaga pengawas pemilu di antaranya memastikan tidak ada kampanye pada masa tenang dan pembersihan alat peraga kampanye pada 24-26 Juni 2018. "Kami akan turunkan pengawas dan akan melakukan pengawasan secara ketat," ujar Abhan di kantornya pada Ahad, 10 Juni 2018.
Baca: KPU Tetapkan DPT Pilkada 2018 Sebanyak 152 Juta Pemilih
Selain itu, ucap Abhan, Bawaslu telah memetakan tempat pemungutan suara (TPS) yang terindikasi rawan bencana. "Misalnya, ada daerah berpotensi banjir rob, kami sudah siapkan antisipasi TPS lain," ujarnya.
Begitu pula potensi politik uang, tutur Abhan, Bawaslu menuturkan sudah melakukan upaya maksimal melakukan pencegahan. "Terlihat tren money politic semakin sedikit," katanya.
Baca: PDIP Yakin Menang Pilkada Tulungagung Meski Calon Jadi Tersangka
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengingatkan, di tengah persaingan kepala daerah yang semakin sengit dan kompetitif, penyelenggara dan pengawas pemilu harus benar-benar memegang teguh komitmen menciptakan pemilu yang adil serta berintegritas.
"Beban penyelenggara pemilu di lapangan sangat berat. Akan banyak pengaruh dari luar yang mungkin akan datang. KPU serta Bawaslu perlu memastikan profesionalisme dan integritas penyelenggara pemilu dari pusat sampai yang di lapangan," ujar Titi di lokasi yang sama.
Baca: 12 Negara Bakal Pantau Pelaksanaan Pilkada Serentak di Banten