TEMPO.CO, Bandung - Beberapa calon gubernur Jawa Barat menyatakan tidak mempercayai sepenuhnya beragam hasil survei politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Hal ini misalnya diungkapkan Sudrajat yang bersikap biasa saja menanggapi hasil survei keterpilihan.
"Seperti Kang Aher bilang, di Jawa Barat ini kuburan lembaga survei," kata ketua tim sukses pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu, Haru Suandharu, di Bandung, Rabu malam, 6 Juni 2018.
Baca: Peta Pertarungan Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar di Pilgub Jabar
Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Bandung dari Partai Keadilan Sejahtera itu, ucapan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher itu menjadi sesuatu yang penting.
Indikatornya terkait pengalaman Aher sebagai kader PKS yang terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat dua periode. Juga pengalaman terbaru di pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta. "Tapi tidak bisa juga pengalaman di DKI sama persis di Jabar, kondisinya beda," kata Haru.
Pengalaman Pilkada 2008, kata Haru, Aher menjadi calon yang tidak diunggulkan dalam hasil survei. Kemudian menjelang Pilkada 2014, hasil survei banyak mengunggulkan Wakil Gubernur Dede Yusuf. Mantan pasangannya itu memilih bersaing dengan Aher dan akhirnya kalah suara.
"Berat Aher jadi gubernur waktu itu dikepung oleh Wagub dan Sekda," kata Haru.
Aher ketika itu lalu menggaet Deddy Mizwar sebagai Wakil Gubernur dan berduet 2014-2019. Kini giliran Deddy yang maju sebagai Calon Gubernur Jabar bersama wakilnya Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta.
Baca: PDIP Konsolidasi Pemenangan Paslon TB Hasanuddin-Anton Charliyan
Pengalaman Aher itu yang kini ingin diterapkan kembali untuk mengusung pasangan calon Sudrajat-Ahmad Syaikhu. Menurut Haru, sejak awal pengusungan sikap mereka berdiri sebagai penerus Aher.
Pola pemenangan Aher itu ingin diulang kembali. "Masih, itu tradisi. Memang hasilnya besok tidak ada yang menjamin, kita nikmati saja prosesnya," kata Haru.
Adapun Sudrajat mengatakan survey selalu berjalan dengan banyak sumber dan hasilnya macam-macam. Dia mengaku senang dengan hasil survei yang mengabarkan elektabilitasnya naik. "Saya menyikapinya biasa-biasa saja hasil survei. Tim sukses dan relawan terus bergerak dan rasanya cukup efektif."