TEMPO.CO, Nganjuk - Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Nganjuk menyita ribuan kalender dan pamflet bergambar pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno. Atribut alat peraga kampanye Gus Ipul-Puti Guntur itu ditemukan di lokasi pengajian yang diikuti ribuan orang.
Abdul Syukur, Ketua Panwas Kabupaten Nganjuk, mengatakan ribuan alat peraga kampanye itu ditemukan di antara massa peserta pengajian Kiai Anwar Zahid di Desa Tanjungtani, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Selasa, 29 Mei 2018. “Kami kumpulkan dulu alat bukti ini sebelum memulai pemeriksaan,” kata Abdul Syukur, Rabu, 6 Juni 2018.
Baca: Simpatisan Gus Ipul-Puti Guntur Deklarasi Tolak Kampanye Hitam
Abdul menjelaskan, alat peraga yang diamankan dari lokasi pengajian tersebut terdiri atas 2.500 kalender, 1.500 pamflet, dan 200 stiker. Semua atribut itu bergambar pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
Menurut pantauan Panwas Kecamatan Prambon, atribut itu dibagi-bagikan oleh sejumlah orang kepada para peserta pengajian yang datang. Mengetahui atribut tersebut sudah mengarah pada kegiatan kampanye dan dilakukan dalam acara keagamaan, petugas Panwas segera menyita. Saat ini, sisa atribut tersebut berada di kantor Panwas Nganjuk sebagai bahan awal penyelidikan.
Kini Panwas Nganjuk masih berkoordinasi dengan Panwas provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Nganjuk terkait dengan temuan itu. Hal ini untuk memastikan atribut tersebut bukan diproduksi oleh KPU dan dilakukan di luar jadwal kampanye. “Kami masih koordinasi dan belum melakukan pemanggilan,” kata Abdul.
Baca: Relawan Gus Ipul-Puti Guntur Gencarkan Kampanye Door to Door
Panwas Nganjuk belum bisa menyimpulkan jenis pelanggaran melalui temuan alat peraga itu. Saat ini, kata Abdul Sukur, penyelidikan masih diprioritaskan pada pencarian penyebar atribut itu kepada peserta pengajian Kiai Anwar Zahid yang cukup populer di wilayah Jawa Timur.
Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Nganjuk Ulum Basthomi menyatakan tidak pernah memerintahkan melakukan pembagian atribut Gus Ipul-Puti Guntur kepada peserta pengajian. Namun dia mengaku berada di lokasi pengajian pada saat itu. “Saya ada di sana mengikut pengajian dan tidak menemui pembagian itu,” katanya. Ia menolak bertanggung jawab atas temuan panitia pengawas.