TEMPO.CO, Semarang - Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Sudirman Said, mengatakan Jawa Tengah adalah wilayah yang memiliki pondok pesantren dengan jumlah yang banyak. Ia tak sepakat jika Jawa Tengah disebut sebagai kandang banteng, yang mengacu pada daerah kekuasaan PDIP.
"Saya ingin mengawali silaturahmi di sini dengan sebuah pertanyaan, apa betul Jateng ini kandang banteng? Karena faktanya, ternyata jumlah pesantrennya sangat banyak, ada 5.800 pesantren, di mana-mana muncul simbol keagamaan,” kata Sudirman di Pondok Pesantren Al Falah, Songgom, Kabupaten Brebes, pada Sabtu malam, 19 Mei 2018.
Baca: Pilkada Jawa Tengah: Sudirman Said Janji Majukan Petani Organik
Bersama dengan Ida Fauziyah, kata Sudirman, ia ingin mengubah paradigma anggapan kandang banteng di Jawa Tengah menjadi rumah bersama bagi para santri. "Jateng bukan kandang banteng. Ini adalah rumah bersama, rumah orang beriman, rumah santri, dan rumah orang beragama," ujarnya.
Menurut Sudirman, alasan tersebut dilontarkan karena jika umat dan para santri masih terpinggirkan, hal tersebut tidak baik bagi pembangunan di Jawa Tengah. Salah satu hal yang ia sorot adalah perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini yang dinilai masih minim perhatian terhadap pendidikan Islam. Salah satunya pesantren.
Baca: Saat Ganjar Pranowo dan Sudirman Said Saling Sindir Soal Korupsi
Sudirman dan Ida pun menjanjikan akan fokus pada pembangunan Jawa Tengah di bidang pembaruan manusia yang cerdas, sehat, dan berakhlak mulia. Salah satunya akan dilakukan lewat pengembangan pesantren dan pendidikan Islam. Menurut mantan Direktur Utama PT Pindad ini, perkara pembangunan infrastruktur yang keras bisa dilakukan belakangan, karena yang utama adalah pembangunan manusia.
Dalam silaturahmi itu, Sudirman juga menyebut 22 janji kerjanya dengan tiga program utama, yakni pemberantasan kemiskinan dari 12 persen menjadi 6 persen, menciptakan 5 juta lapangan kerja, serta menciptakan pemerintahan yang bebas dari korupsi.
“Perkara semen, gorong-gorong jalan raya, itu bisa dicapai belakangan. Kalau kita ngebut di urusan infrastruktur keras, tapi manusianya bukan manusia yang berdaya, bukan manusia yang punya akhlak, berketerampilan, pembangunan fisik sebesar apa pun akan hancur,” kata Sudirman.
Baca: Sudirman Said-Ida Janjikan Peningkatan Kesejahteraan Buruh