TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Pemenangan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sandiaga Uno mengaku kaget dengan insiden kaos #2019GantiPresiden dalam debat Pemilihan Gubernur Jawa Barat atau Pilgub Jabar 2018.
Sandiaga mengaku tak tahu pasangan calon dari koalisi partainya bakal memamerkan kaus bertuliskan "2018AsyikMenang 2019GantiPresiden" dalam debat Pilgub Jabar 2018 yang digelar di Balairung UI Depok, Senin 14 Mei 2018.
"Saya juga kaget begitu melihat tadi malam," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 15 Mei 2018.
Baca juga: Cagub Kampanye Ganti Presiden, Debat Pilgub Jabar 2018 Ricuh
Debat Pilgub Jabar 2018 tersebut berlangsung ricuh. Musababnya, Sudrajat dan Ahmad Syaiku memamerkan kaus "2018AsyikMenang 2019GantiPresiden" dalam komentar penutup mereka. Tindakan itu pun memicu protes dari pendukung pasangan calon lainnya.
Sandiaga berpendapat Sudrajat dan Ahmad Syaiku mempunyai alasan khusus memamerkan kaos itu. Kata Sandiaga, mereka ingin menyandingkan aspirasi yang dihimpun dari masyarakat Jawa Barat dengan suara nasional. Sandiaga mengatakan masyarakat Jawa Barat juga menginginkan perubahan ke arah ekonomi yang lebih baik. Temuan senada juga dia temukan dari survei yang dimiliki Gerindra terkait persiapan pemilihan presiden 2019.
"Kami menemukan narasi yang sama di Jawa Barat. Lapangan kerja, biaya hidup, ekonomi riil dan peningkatan kesejahteraan. Ini juga kami temukan di nasional," ujar ketua tim pemenangan sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra ini.
Baca juga: Kampanye Sudrajat-Syaikhu, Prabowo Singgung Karakter Orang Sunda
Kendati begitu, Sandiaga mengklaim tak ada permintaan dari partainya kepada Sudrajat dan Syaikhu untuk menyandingkan kedua hal itu dalam debat Pilgub Jabar 2018 di Balairung UI, Depok. Dia menyebut strategi itu debatable, tetapi di sisi lain berharap cara itu dapat diterapkan. Kata Sandiaga, penyandingan dua aspirasi itu menjadi diferensiasi Sudrajat dan Syaikhu dalam kontestasi pilgub Jabar.
Adapun ihwal adanya potensi pelanggaran dalam tindakan pamer kaos tersebut, Sandiaga menyerahkannya kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). "Saya serahkan ke Bawaslu untuk meneliti dan mengambil sikap," ujarnya.