TEMPO.CO, Bandung - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengaku tak terpengaruh dengan sejumlah hasil survei Pilgub Jawa Barat 2018. Sejumlah survei menempatkan calon yang diusung PDIP, Tb Hasanuddin-Anton Charliyan, memiliki elektabilitas paling buncit diantara keempat calon.
“Kami tidak terpengaruh oleh bentuk survei yang dilakukan lembaga survei. Karena survei itu sekarang dijadikan bagian dari manuver untuk mempengaruhi pemilih,” kata Sekretaris DPD PDIP Jawa Barat, Abdi Yuhana, saat dihubungi, Jumat, 11 Mei 2018.
Baca: Survei Instrat: Elektabilitas Deddy Mizwar Mencapai 40,5 Persen
Abdi yang juga ketua tim pemenangan pasangan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan mengatakan timnya meragukan hasil survei yang di rilis sejumlah lembaga survei.
“Hampir semua lembaga survei itu persentase respondennya itu 35 persen di pedesaan dan 65 persen di perkotaan. Kalau settingnya itu, maka pengguna medsos terbesar tentu akan berpengaruh. Dan kami tahu partai atau calon yang menggunakan medsos itu siapa, kami tahulah,” kata dia.
Abdi mengatakan, pasangan Hasanuddin-Anton Charliyan disokong penuh kader partai. Dia mengklaim, mesin partai bekerja penuh menyokong keduanya. Mesin partai PDIP, kata dia, terdiri dari 395 ribu kader, terdiri dari DPD partai, DPC, PAC, Ranting, dan Pengurus Anak Ranting. Para kader itu disebut terus mengkonsolidasikan dengan cara pengumpulan KTP bagi seluruh pengurus partai.
Baca: Unggul di Sejumlah Survei, Dedi Mulyadi: Belum Kemenangan Hakiki
Menurut Abdi, pengumpulan KTP itu bagian dari strategi partainya menjaga loyalitas kader pada pasangan Hasanuddin-Anton Charliyan. “Ini sebagai antitesis dari hasil survei. Dan faktanya, sampai hari ini, semua pengurus partai tersebut sudah mengumpulkan KTP,” kata dia.
Sebelumnya, lembaga suvei Indonesia Strategic Institute (Instrat) merilis perkembangan survei elektabilitas pasangan calon dalam pemiihan gubernur Jawa Barat.
Dalam survei itu, elektabilitas Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi adalah 40,5 persen, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum 29 persen, Sudrajat-Ahmad Syaikhu 7,7 persen, sedangkan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan 4,7 persen.