Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Elektabilitas Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi Naik Berkat Mesin Partai

image-gnews
Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi usai deklarasi calon gubernur dan wakil gubernur di Bandung, 9 Januari 2018. TEMPO/Prima Mulia
Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi usai deklarasi calon gubernur dan wakil gubernur di Bandung, 9 Januari 2018. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Melesatnya elektabilitas pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat tak lepas dari mesin partai yang bergerak sepenuhnya mendukung mereka. Menurut Analis Indonesia Strategic Institute (Instrat) Sidrotul Naim Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi terdongkrak suaranya oleh mesin partai.

“Faktor Partai Golkar dan Partai Demokrat, tidak bisa kita lupakan. Bagaimanapun Dedi Mulyadi ketua DPD Golkar Jawa Barat, artinya dia bisa menggerakan (mesin partai), Demiz juga sudah dikenal sangat lama di publik, 40 tahun lebih dia berkarya,” kata Sidotul di Bandung, Rabu 9 Mei 2018.

Menurut Sidotul Naim, pemilihan gubernur Jawa Barat unik karena mesin partai ada yang menentukan dan ada yang tidak untuk menaikkan elektabilitas calonnya.

Dalam survei yang digelar Instrat untuk pemilihan gubernur pada 3-8 Mei 2018 mencatat elektabilitas Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi berada di posisi teratas dengan 40,5 persen suara.

Disusul Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Partai Nasdem, PPP, PKB, dan Hanura) 29 persen, Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Partai Gerindra, PKS< dan PAN) 7,7 persen, serta Tb Hasanuddin-Anton Charliyan (PDIP) 4,7 persen.

Sidrotul membandingkan dengan elektabilitas partai politik pada survei tersebut. Jika pemilu legislatif digelar har ini ada 5 partai politik yang meraih suara terbesar yakni PDIP 19,2 persen, Golkar 18,2 persen; Partai Gerindra 15,4 persen; serta PKS 5,6 persen.

Baca juga: Indo Barometer: Elektabilitas Ridwan Kamil Turun 8,1 Persen

Sisanya PKB 3,7 persen, Partai Demokrat 3,2 persen, Partai Nasdem 2,8 persen, PPP 2,8 persen, Perindo 2,1 persen, Partai Garuda 1,3 persen, PAN 1,1 persen, Partai Berkarya 1,1 persen, Hanura 0,6 persen, PSI 0,4 persen, PBB dan PKPI masing-masing 0 persen. Pemilih yang belum menentukan pilihan partai politiknya sebesar 21,5 persen, dan golput 1,1 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sidrotul mengatakan, survei elektabilitas PDIP terbesar dibandingkan partai politik lainnya, tapi tidak terlihat tidak signifikan pada elektabilitas kandidat yang diusungnya. “PDIP ketika pertanyaannya tentang pemilu legislatif, masih tetap tinggi, 19 persen. Butuh penjelasan mengapa tidak ada loyalitas, karena suara ke kandidat masih di bawah 5 persen,” kata dia.

Begtu juga dengan Partai Gerindra, PKS, dan PAN yang mengusung Sudrajat-Ahmad Syaikhu. Sidrotul mengatakan, kombinasi Partai Gerindra-PKS misalnya hasil elektabilitas hasil survei dan data pemilu 2014 angkanya tidak berubah di kisaran 21 persen. Di survei Instrat, PKS elektabilitasnya turun, sementara Partai Gerindra naik jika dibandingkan dengan hasil pemilu legislatif 2014. “Ketika angka 21 persen itu menjadi kandidat, hasilnya (elektabilitas Sudrajat-Syaikhu) hanya 7,7 persen,” kata dia.

Sementara pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum satu-satunya pasangan dengan elektabilitas kandidatnya di atas perolehan suara gabungan partai politik pendukungnya.

Sidrotul mengatakan, pilihan gubernur untuk kader partai di Jawa Barat kemungkinan dipengaruhi preferensi pribadi masing-masing pemilih. “Ada sesuatu sehingga pemilih tidak punya loyalitas, artinya dia tetap loyal ke partai, tapi tidak memilih atau tidak mendukung orang yang didukung partai. Ini fenomena menarik untuk Jabar,” kata dia.

Sidrotul mengatakan, survei yang dilakukan hanya bisa melihat tren saja. “Orang memilih itu personal. Yang bisa kita lihat trennya, yang bisa dikatakan fenomena secara keseluruhan,” kata dia.

Baca juga: Deddy Mizwar Cagub Jabar Terkaya, Anton Cawagub Paling Tajir

Survei Instrat juga mendapati pemilih pemula tidak otomatis memilih pasangan gubernur yang usianya muda. “Pemilih pemula berdasarkan data, sebarannya merata. Kemarin kita berpikir kalau pemilih muda akan lebih memilih yang muda juga, artinya pada Kang Emil dan Uu, tapi data tidak menunjukkan seperti itu,” kata Sidrotul.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komentar Para Artis tentang Film Satu Hari dengan Ibu, Ada Deddy Mizwar hingga Dude Harlino

15 hari lalu

Film Satu Hari dengan Ibu. Dok. Ruang 29 Pictures
Komentar Para Artis tentang Film Satu Hari dengan Ibu, Ada Deddy Mizwar hingga Dude Harlino

Sederet artis ternama Indonesia memberikan pandangannya setelah menonton film Satu Hari dengan Ibu (SAHDU), menjelang tayang di bioskop.


3 Novel Marga T Diangkat ke Layar Lebar, Paling Populer Badai Pasti Berlalu

39 hari lalu

Poster film Badai Pasti Berlalu. Istimewa
3 Novel Marga T Diangkat ke Layar Lebar, Paling Populer Badai Pasti Berlalu

Noelis Marga T meninggalkan puluhan novel dan ratusan cerita pendek, beberapa dijadikan film. Badai Pasti Berlalu, salah satunya.


Film Indonesia yang Pernah Berlaga di Piala Oscar, Naga Bonar sampai Ngeri-ngeri Sedap

59 hari lalu

Cuplikan film Ngeri-ngeri Sedap. Dok.Imajinari.
Film Indonesia yang Pernah Berlaga di Piala Oscar, Naga Bonar sampai Ngeri-ngeri Sedap

PPFI akan kirimkan film Indonesia untuk berlaga di Piala Oscar 2024 di Amerika Serikat. Naga Bonar dan Ngeri-ngeri Sedap pernah berkompetisi di sana.


Nagabonar Jadi Doktor, Deddy Mizwar Sidang 150 Menit di Unpad, Segini IPK-nya

19 Juli 2023

Deddy Mizwar menjalani Sidang Promosi Doktor pada Program Doktor Ilmu Administrasi Peminatan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Senin, 17 Juli 2023. Foto: Instagram/@deddy_mizwar
Nagabonar Jadi Doktor, Deddy Mizwar Sidang 150 Menit di Unpad, Segini IPK-nya

Deddy Mizwar, yang dikenal luas sebagai Nagabonar berhasil meraih gelar Doktor Honoris Causa di Unpad. Apa disertasinya?


Deddy Mizwar Raih Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan di Unpad dengan IPK 4

18 Juli 2023

Deddy Mizwar menjalani Sidang Promosi Doktor pada Program Doktor Ilmu Administrasi Peminatan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Senin, 17 Juli 2023. Foto: Instagram/@deddy_mizwar
Deddy Mizwar Raih Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan di Unpad dengan IPK 4

Raih gelar Doktor Ilmu Pemerintahan dengan nilai memuaskan, Deddy Mizwar mengaku tidak akan kembali menjadi pemimpin daerah maupun nasional.


Deddy Mizwar Rela Tidak Dibayar untuk Film Berkonten Dakwah

17 April 2023

Aktor kawakan Deddy Mizwar saat mengisi acara Tadarus Ramadan 1444 Hiriah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat, 14 April 2023. Foto dokumentasi Humas UMM.
Deddy Mizwar Rela Tidak Dibayar untuk Film Berkonten Dakwah

Deddy Mizwar mengatakan, kecanggihan teknologi memudahkan siapa pun untuk membuat film atau konten kebaikan cukup dengan bermodal telepon genggam.


Ada Anak Punk di Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 16, Ini Asal Usul Kisah Kelompok Antikemapanan

4 April 2023

Para Pencari Tuhan jilid 16. Vidio
Ada Anak Punk di Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 16, Ini Asal Usul Kisah Kelompok Antikemapanan

Sinetron Para Pencari Tuhan jilid 16 menghadirkan fenomena anak punk. Begini cerita munculnya generasi antikemapanan ini. Ini arti PUNK.


Para Pencari Tuhan Jilid 16, Ramai Akting Aktor Kawakan: Deddy Mizwar, Tio Pakusadewo, El Manik

29 Maret 2023

Deddy Mizwar. TEMPO/Yosep Arkian
Para Pencari Tuhan Jilid 16, Ramai Akting Aktor Kawakan: Deddy Mizwar, Tio Pakusadewo, El Manik

Sinetron Para Pencari Tuhan jilid 16 ini dibintangi aktor kawakan. Deddi Mizwar, El Manik dan Tio Pakusadewo.


Para Pencari Tuhan Catat Rekor MURI, Deretan Pemeran PPT Jilid 1 sampai Jilid 16

29 Maret 2023

Para Pencari Tuhan. Foto: SCTV.
Para Pencari Tuhan Catat Rekor MURI, Deretan Pemeran PPT Jilid 1 sampai Jilid 16

Para Pencari Tuhan masuk rekor MURI sebagai sinetron berkelanjutan terlama. Selain Deddy Mizwar, ini tokoh lainnya dari jilid 1 sampai 16.


Kematian Tragis Bocah Arie Hanggara 38 Tahun Lalu Pernah Diangkat ke Film, Deddy Mizwar Turut Membintangi

8 November 2022

Arie Hanggara. youtube.com
Kematian Tragis Bocah Arie Hanggara 38 Tahun Lalu Pernah Diangkat ke Film, Deddy Mizwar Turut Membintangi

Kisah tragis Arie Hanggara diangkat menjadi film berdasarkan namanya pada 1985 dan dibintangi aktor Deddy Mizwar sebagai sosok Tino Ridwan.