TEMPO.CO, Surabaya - Tim pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestiano Dardak menyatakan siap menghadapi debat kedua yang mengangkat tema ekonomi dan pembangunan. "Kami sudah siap," kata ketua tim pemenangan Khofifah-Emil, M. Roziqi, kepada Tempo, Senin, 7 Mei 2018.
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Timur akan kembali menggelar debat publik Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur di Dyandra Convention Center, Surabaya, Selasa besok, 8 Mei 2018.
Baca: Seniman Campursari Jawa Timur Dukung Khofifah-Emil
Roziqi mengatakan timnya telah mengundang para ahli untuk diajak diskusi sebelum debat. Dalam diskusi tersebut, kata dia, para ahli memberikan masukan terkait tema yang termaktub dalam Nawa Bhakti Satya. Nawa Bhakti Satya merupakan sembilan program yang ditawarkan pasangan ini.
Dia mengatakan pihaknya tidak punya persiapan khusus menyambut debat publik besok. Menurut dia, calon wakil Gubernur Emil Dardak bisa diandalkan, mengingat bupati nonaktif Trenggalek itu punya keahlian di bidang tersebut. "Emil kan S2 dan S3-nya ekonomi pembangunan," kata dia.
Komisioner KPUD Jawa Timur, Choirul Anam, mengatakan mekanisme debat publik kedua ini sama dengan debat publik sebelumnya. Dalam debat nanti, kata dia, akan dibagi menjadi enam segmen. "Sama seperti debat sebelumnya," kata dia saat ditemui wartawan di kantor KPUD Jawa Timur.
Baca: Medsos Jadi Andalan PSI Menjaring Suara untuk Khofifah-Emil
Di segmen pertama, kata dia, setiap pasangan calon menyampaikan program kerja yang berkaitan dengan tema yang diangkat. Segmen selanjutnya pendalaman program kerja dari kedua pasangan calon. Kemudian di segmen ketiga, empat panelis akan memberikan pertanyaan studi kasus.
Keempat panelis tersebut adalah Guru Besar Universitas Brawijaya, Nuhfil Hanani; Wakil Dekan Fakultas Hukum Airlangga, Nurul Barizah; Rektor Universitas Jember; Muhammad Hasan; serta Arif Hoetoro dari Universitas Brawijaya Malang.
Setelah para panelis mengajukan pertanyaan, segmen selanjutnya adalah debat terbuka antara calon gubernur dan disusul debat antar-calon wakil gubernur di segmen berikutnya. Di segmen terakhir, setiap pasangan calon diberi kesempatan memberikan pesan penutup.