TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah-Emil, mendapat dukungan dari para seniman tradisional campursari asal sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur.
Ketua Paguyuban Seniman Tradisional Campursari Guyub Rukun Surabaya-Sidoarjo-Gresik, Kasipan, kepada wartawan, mengatakan anggotanya berjumlah sekitar 600 orang dengan ribuan penggemar musik itu dan anggota keluarganya.
"Pada hari Minggu, 6 Mei kemarin, kami mendatangi Rumah Aspirasi, pos komando pemenangan Khofifah-Emil, di Jalan Diponegoro, Surabaya, untuk mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 1," kata Kasipan.
Baca juga: Khofifah Indar Parawansa Kampanyekan Program Jatim Sejahtera
Para seniman tradisional ini menilai pasangan yang diusung koalisi Partai Demokrat, Golkar, NasDem, Hanura, PAN, dan PPP itu merupakan sosok yang pintar, cerdas, kuat, dan merakyat.
"Semua itu dimiliki Bu Khofifah dan Mas Emil. Kuat pikiran dan tenaganya, sehingga kami optimistis Bu Khofifah dan Mas Emil bisa menjadi pasangan pemimpin yang baik bagi Jawa Timur," ucapnya.
Mereka juga optimistis, jika pasangan Khofifah-Emil terpilih, nasib kesenian dan kebudayaan tradisional asli Jawa Timur akan berkembang lebih baik. Khofifah-Emil diyakini mampu melindungi semua kesenian tradisional, utamanya di Jawa Timur.
"Jangan ada lagi budaya kita yang diklaim bangsa lain. Kami percaya Bu Khofifah dan Mas Emil mampu mewujudkan hal itu. Mudah-mudahan ketika Bu Khofifah dan Mas Emil terpilih jadi gubernur-wagub, kita semua diperhatikan dan kesenian tradisional tidak punah," katanya.
Baca juga: Survei: Pemilih Gerindra dan PKS Lebih Mendukung Khofifah-Emil
Ketua tim pemenangan Khofifah-Emil, M. Roziqi, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan paguyuban seniman campursari asal Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo tersebut.
"Tentu dukungan ini akan menjadi energi baru untuk memenangkan pasangan Khofifah dan Emil di pilkada Jatim pada 27 Juni mendatang," ujarnya.
Selain diikuti Khofifah-Emil, pilkada Jawa Timur 2018 diikuti pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno, yang diusung koalisi PDIP, PKB, PKS, dan Gerindra.