TEMPO.CO, Blitar - Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menyinggung mengenai pergantian kepemimpinan di daerah, kementerian, bahkan negara saat mengadakan safari politik Pilkada Jawa Timur 2018. Ganti bupati, ganti presiden atau ganti menteri dia anggap lumrah.
"Ganti bupati, ganti presiden, ganti menteri itu seperti ganti nakoda, supir, dan itu biasa, tidak usah tegang, yang penting kapabel," kata Prabowo Subianto setelah ziarah di makam Bung Karno, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Jawa Timur, Jumat, 4 Mei 2018.
Prabowo menghimbau masyarakat tenang menghadapi perubahan kepemimpinan. Dia melarang rakyat tegang menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) 2018.
Prabowo gencar safari politik di Jawa Timur. Prabowo sempat diajak Rachmawati Soekarnoputri berziarah di makam Bung Karno, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Jawa Timur. Setelah dari Blitar, Prabowo melanjutkan safari politik temu kader di Kabupaten Nganjuk, lalu ke Bojonegoro.
Ia juga dijadwalkan menghadiri haul di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan, lalu akan menghadiri apel dan pengukuhan laskar divisi Raden Wijaya Jawa Timur, di Prigen, Kabupaten Pasuruan. Di Kabupaten Pasuruan, sejumlah tokoh dijadwalkan hadir. Selain Prabowo Subianto, hadir Jenderal (Purn) Djoko Santoso, Rachmawati, MH Ainun Najib atau Cak Nun, serta Saifullah Yusuf.
Prabowo menolak apabila safari politik yang dilakukannya itu dikaitkan dengan upayanya partainya mengajukannya kembali sebagai calon presiden pada Pemilu 2019. Alasan Prabowo, saat ini ia masih berfokus pada Pilkada 2018. Pada Pilkada Jawa Timur Juni 2018, Partai Gerindra mendukung pasangan calon Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno.
Meski berfokus pada pilkada, Prabowo tetap melakukan komunikasi politik untuk menentukan bakal calon Wakil Presiden yang mendampinginnya pada Pemilu 2019. "Ini adalah Pilkada Jawa Timur, memilih Gubernur. Yang Pemilu Presiden untuk presiden, jangan dikaitkan," kata dia.
ANTARA