TEMPO.CO, Sukoharjo - Perdebatan antara dua calon wakil gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin dan Ida Fauziyah tidak kalah seru dengan perdebatan calon gubernur. Mereka berdebat sengit mengenai kewenangan pemerintah provinsi di era otonomi daerah.
Perdebatan itu dimulai saat Yasin mempertanyakan salah satu janji kampanye pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah di bidang kesehatan, yaitu memperbanyak jumlah puskesmas di Jawa Tengah. Menurut Yasin, pembangunan puskesmas merupakan kewenangan pemerintah kabupaten dan kota. "Terus bagaimana cara pemerintah provinsi menambah jumlah puskesmas," kata Yasin.
Baca: Saat Taj Yasin dan Ida Fauziah Berebut Perhatian Pesantren
Dia khawatir program tersebut menyebabkan tumpang tindih kewenangan antara pemerintah provinsi dengan kabupaten. "Jangan-jangan Mbak Ida lupa kalau kita di Jawa Tengah, bukan di DKI Jakarta," katanya.
Dalam bidang kesehatan, Ganjar-Yasin telah menyiapkan beberapa program unggulan. "Salah satunya adalah rumah sakit tanpa dinding," katanya. Program tersebut, petugas kesehatan melakukan penjemputan kepada warga miskin yang sakit untuk diobati.
Menanggapi pertanyaan Yasin, Ida mengatakan pemerintah provinsi memang tidak memiliki kewenangan untuk membangun puskesmas. "Namun bisa mendorong pemerintah kabupaten untuk membangunnya," katanya. Mereka juga bisa memberikan fasilitasi berupa bantuan dana.
Baca: Taj Yasin Janjikan Alokasi Rp 331 Miliar untuk Pendidikan Islam
Lebih lanjut menjawab pertanyaan Taj Yasin, Ida menyebut jumlah puskesmas di Jawa Tengah masih kurang ideal. "Idealnya adalah satu puskesmas untuk 30 ribu penduduk," katanya. Namun, rasio di Jawa Tengah saat ini masih satu puskesmas untuk 38 ribu penduduk.