TEMPO.CO, Pontianak - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengimbau kepada tokoh masyarakat, partai politik dan semua pihak untuk berkompetisi secara sehat dalam Pemilihan Kepala Daerah 2018.
"Terlalu mahal rasanya kalau hanya untuk perebutan kekuasaan tingkat lokal, harus mengorbankan perpecahan antar-masyarakat," kata Tito Karnavian seusai memberikan pengarahan kepada anggota TNI-Polri di Qubu Resort Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis, 26 April 2018.
Baca: Panglima Hadi Tjahjanto dan Kapolri Tito Dapat Gelar Adat Dayak
Tito bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan kunjungan kerja ke Pontianak dan Palangkaraya. Di dua lokasi tersebut Hadi dan Tito memberi pengarahan pada anggota TNI-Polri se-Kalimantan Tengah dan Barat.
Kapolri menjelaskan, belasan tahun lalu di Kalimantan pernah terjadi perpecahan. Ia pun berharap hal tersebut jangan sampai terulang lagi, apalagi penyebabnya adalah perebutan kekuasaan lokal.
Tito Karnavian meyakini sepanjang Polri dan TNI kompak, pilkada di Kalimantan Barat akan berlangsung dengan aman. Tetapi, ia menambahkan, untuk menjadikan pilkada aman dibutuhkan juga partisipasi masyarakat, pemerintah daerah yang netral, dan tokoh-tokoh masyarakat yang mampu mendinginkan suasana.
Baca: Cerita Kapolri Tito Karnavian Tangani Pilkada Papua
Adapun Hadi juga menegaskan TNI dan Polri harus terus menjaga netralitas dalam pengamanan pesta demokrasi ini. "Tunjukkan bahwa netralitas itu adalah harga mati bagi TNI dan Polri," kata Hadi.
TNI dan Polri, kata Hadi, bersepakat menyukseskan Pilkada Serentak 2018 dan tahapan Pemilu 2019 untuk menjamin kelancaran, keamanan, dan kesuksesannya. "Pedomani netralitas sebagai penjabaran dan pelaksanaan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Tidak ada toleransi bagi pelanggaran terhadap netralitas tersebut," kata Hadi.