TEMPO.CO, Jakarta - Kampanye Pilkada Kabupaten Lumajang menjadi ajang bagi PDIP mengkampanyekan Jokowi dua periode di Pilpres 2019. Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah melontarkan ihwal keharusan bagi Jokowi kembali menjabat sebagai presiden di periode berikutnya.
Basarah mengatakan hal tersebut dalam konteks membuat konsep pembangunan yang berkesinambungan. "Maka cara menyiasatinya tidak ada jalan lain kecuali memberikan kesempatan inkumben melanjutkan kepemimpinannya untuk periode selanjutnya," kata Basarah saat berorasi di rapat terbuka pemenangan pasangan calon bupati dan wakil bupati, As'at-Thoriq Al Katiri di lapangan GOR Wirabhakti Lumajang, Ahad, 22 April 2018.
Baca: Kampanye Pilkada, Zulkifli Hasan Malah Diajak Dukung Jokowi
Dia mencontohkan bagaimana konsep pembangunan untuk Kabupaten Lumajang bisa berkesinambungan kalau hanya lima tahun. "Tetapi kalau Kiai As'at bersama Bang Thoriq memimpin Lumajang untuk lima tahun berikutnya, maka saya pastikan semua program pembangunan yang telah beliau konsepkan akan dapat dilaksanakan untuk masyarakat Lumajang," kata Basarah.
Hal yang sama juga berlaku untuk Pilgub Jawa Timur. Menurut Basarah, untuk menjaga kesinambungan pembangunan yang dilakukan Soekarwo, maka harus dilanjutkan oleh Gus Ipul yang sekarang menjadi calon gubernur Jawa timur. Begitu juga dengan pilpres. "Supaya Pak Jokowi dapat memastikan pembangunan nasionalnya berjalan berkesinambungan maka harus diberikan kesempatan dua periode," kata Basarah sembari meminta persetujuan di hadapan ribuan massa.
Baca: Zulkifli Hasan: Rugi Kalau Hanya Soal Pilpres Kita Pecah
Basarah mengatakan dia bersama dengan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan dalam kapasitas sebagai pimpinan partai politik punya kewajiban dalam memberi pendidikan politik kepada rakyat. Pilkada, kata dia, bukan hanya urusan merebut kekuasaan politik, tetapi juga sarana pendidikan politik bagi rakyat.
Dia mengatakan dalam pilkada Bupati Lumajang, PDIP dan PAN berkampanye bersama-sama, tapi di Pilgub, PAN dan PDI Perjuangan berbeda. "Tetapi meskipun dalam Pilgub, PDIP berbeda dengan PAN, Pak Zulkifli Hasan bersedia satu panggung dengan Mbak Puti di Kabupaten Lumajang. Tetapi beliau menunjukkan bahwa perbedaan calon tidak membuat kami putus persaudaraan sebangsa dan setanah air," ujarnya.