TEMPO.CO, Sidoarjo - Calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan kaum ibu yang sedang hamil agar tidak kekurangan gizi. Sebab, kekurangan gizi pada ibu akan berpengaruh pada bayi dan tumbuh kembang anak.
"Hari ini, bertepatan dengan Hari Kartini, saya menemui ibu yang sedang bersalin dan ingin sampaikan bahwa Kartini meninggal di usia 25 tahun karena komplikasi persalinan. Kartini lahir 1879 kemudian meninggal 1904," kata Khofifah saat menjenguk ibu dan bayi di Rumah Sakit Siti Hajar Surabaya, Sabtu, 21 April 2018.
Baca: Khofifah Indar Parawansa Ingin Bangun Tempat Perlindungan Anak
Ia mengemukakan, pada 2000 silam saat menjadi menteri di era Gus Dur dirinya melakukan jalan sehat aliansi pita putih, yaitu aliansi dunia yang mengingat ibu meninggal akibat komplikasi persalinan. "Saat ini, angka kematian ibu tinggi, meskipun sudah didorong oleh beberapa program untuk mengatasi masalah tersebut," katanya.
Karena itu, Khofifah mengajak masyarakat bersama-sama melakukan perenungan strategis untuk mengatasi persoalan ini. Salah satunya yaitu selama proses kehamilan wajib memeriksakan diri ke dokter minimal tiga sampai empat kali. Selain itu, ibu hamil juga harus mendapatkan gizi yang cukup serta mendapatkan pelayanan medik yang cepat.
Baca: Mau Debat Pilgub Jatim 2018, Khofifah Ziarahi Makam Sunan Ampel
Kemudian, kata dia, dalam rangka meneladani Kartini, kaum ibu untuk terus belajar menulis dan membaca dan jangan berhenti mencari ilmu. "Selanjutnya adalah networking karena saat itu, Kartini sudah menjalin jejaring dengan temannya di luar negeri. Saya kira Kartini mempunyai pikiran melampaui zamannya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Khofifah sempat mengusulkan penambahan nama salah satu bayi, yaitu Ezzar Raditya Alafirzky Rahman. Kata terkahir, yaitu Rahman ditambahkan Khofifah Indar Parawansa kepada salah satu bayi dalam kunjungannya itu.