TEMPO.CO, Tasikmalaya - Calon wakil gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menghadiri acara ngobeng ikan atau menangkap ikan dengan tangan kosong yang digelar masyarakat. Hal itu dilakukannya saat berkampanye di Kota Tasikmalaya, Sabtu 21 April 2018.
"Yang bikin acara bukan saya, namun dunia pertanian dunia saya. Sejak kecil saya pelihara ikan," jelas Dedi saat ditemui di daerah Leuwiliang, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Baca: Tim Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi Bicara Soal Elektabilitas
Setiap kenaikan kelas, Dedi mengaku selalu ngabedaheun balong atau mengeringkan kolam untuk mengambil ikannya. Bapak Dedi biasa menjual hasil perikanan maupun pertanian. "Jadi ngabedahkeun, ngobyag, ngobeng, nguseup (mancing) itu sudah bagian dari hidup saya," ucapnya.
Masa kampanye, menurut Dedi, harus diisi dengan sesuatu yang menyenangkan. "Orang Jabar pilkadanya enggak tegang-tegang. Ngobeng tiap hari saja," kata dia.
Sebelumnya di Tasikmalaya, Dedi mengikuti acara bedah rumah di Kampung Nyanggahurip, Kelurahan Manggabakti, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya. Itu dilakukan usai menghadiri acara peringatan Isra Mikraj di Pondok Pesantren Al Mujahidin, Sabtu, 14 April 2018.
Baca: Saat Dedi Mulyadi Naik ke Genteng Benahi Rumah Reyot Milik Ustad
Rumah yang dibedah merupakan milik Ustad Miftah Taufik, pengajar mengaji di kampung tersebut. Rumah milik Miftah sebelumnya tidak layak huni. Warga setempat kemudian bergotong-royong membangun rumah Miftah secara swadaya. Salah seorang warga kebetulan meminta bantuan kepada Dedi Mulyadi untuk membantu merehab rumah ustad tersebut.
"Ustad juga orang yang harus dimuliakan, bagaimana ustad bisa mengajar mengaji dengan tenang kalau rumahnya bocor. Kalau rumahnya permanen, anak-anak bisa belajar mengaji di rumah ustad dengan baik," kata Dedi Mulyadi.