TEMPO.CO, Yogyakarta - Perusahaan Listrik Negara atau PLN menjamin pasokan setrum aman saat Ramadan, pilkada 2018, dan penyelenggaraan Asian Games 2018. Jaminan pun diberikan hingga pelaksanaan Pemilu 2019, karena masih ada sekitar 30 persen daya yang menjadi cadangan pasokan listrik.
"Kami selama ini sudah menyiapkan. Kondisi kelistrikan cukup," kata Direktur Human Capital Management PLN Muhammad Ali di Yogyakarta, Jumat, 20 April 2018.
Baca: Tiga Langkah KPU Memastikan Hak Coblos Pemilih di Pilkada 2018
Pasokan listrik untuk Jawa-Bali sebesar 35 ribu megawatt. Yang dipakai atau bebannya sebesar 25 ribu megawatt. Secara nasional, kapasitas listrik sebesar 55 ribu megawatt. "Saat ini sudah tidak ada pemadaman bergilir," ucapnya.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah, Amir Rosidin mengatakan pihaknya menggandeng polisi untuk pengamanan obyek vital milik PLN. Perusahaan setrum negara ini berharap bisa meminimalkan gangguan kelistrikan selama adanya event penting.
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Kepolisian RI Komisaris Jenderal Moechgiyarto menuturkan bentuk gangguan keamanan yang sering muncul di PLN antara lain pencurian besi tower dan pembangkit, konflik pembebasan lahan, pembangunan pembangkit, dan pencurian daya listrik.
Baca: PLN Diminta Tidak Lakukan Pemadaman Listrik Selama Ramadan
Pengamanan yang diberikan ke instalasi dan aset-aset PLN akan sama dengan obyek vital lain. Di antaranya dengan menerjunkan personel, baik secara tertutup maupun terbuka pada aset-aset, instalasi, dan sarana PLN yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kami meningkatkan keamanan di lingkungan sekitar area PLN. Juga kerja sama dengan TNI dan Babinkamtibmas untuk jaga," kata Moechgiyarto.
Menurut dia, PLN merupakan obyek vital nasional yang harus dijaga keamanannya dengan meningkatkan pola sistem keamanan, baik secara internal maupun kerja sama dengan polisi.