TEMPO.CO, Semarang -Petahana gubernur Jawa Tengah non aktif Ganjar Pranowo membeberkan dua indikator pengentasan kemiskinan utama dalam debat Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng). Ganjar hadir terpisah dari Taj Yasin Maemoen dalam debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah.
"Ada banyak sekali faktor kemiskinan, setelah diukur dan dikaji secara akademis, ada 2 hal yang bisa diinvestasikan untuk penanggulangan kemiskinan, dan itu tidak bisa instan. Yang kalau bicara instan, saya mau pinjem bukunya dan saya belajar dulu. Kedua indikator itu adalah pendidikan dan kesehatan," ujar Ganjar di Rama-Shinta Ball Room Patrajasa Conventen Center Jalan Sisingamangaraja Semarang, Jumat 20 April 2018.
Ganjar mengatakan, dalam periode ke-2 pemerintahannya jika terpilih lagi, masih ada program yang harus diakselerasi. Ketiga program utama tersebut yakni pemerataan pembangunan, pembangunan yang inklusi, dan pembangunan yang berkelanjutan dan berkualitas.
"Itu 3 jargon yang kita laksanakan. Seluruh partai sudah siap dan sangat mengerucut. Sebulan-dua bulan terakhir makin panas, seperti diesel," kata Ganjar.
Ganjar tak menampik sebagai petahana, dalam debat lawan yang akan dihadapinya akan mencari kekurangannya. Namun, ia mengatakan sudah mempersiapkan perisai untuk menghadapi pasangan nomor urut 2, Sudirman Said-Ida Fauziyah.
"Saya senang di berbagai daerah selalu muncul relawan baru. Mudah-mudahan ini getaran dari hati masyarakat yang ingin dapat partisipasi dan ada pada barisan depan pendukung saya," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Debat Pilgub Jateng diselenggarakan oleh KPU Jawa Tengah. Komisioner KPU Jawa Tengah, Diana Arianti mengatakan, debat pada pukul 19.30 WIB ini akan mengusung 4 subtema yakni kependudukan, pendidikan, keagamaan, dan sosial budaya. Debat putaran ke-2 rencananya diselenggarakan oleh KPU pada 3 Mei, kemudian ke-3 pada 21 Juni 2018.
FITRIA RAHMAWATI