TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Ridwan Kamil menginginkan adanya pemekaran daerah di Jawa Barat. Sebab, menurut dia, jumlah layanan pemerintah tidak sebanding dengan jumlah penduduk. "Penduduknya 48 juta, tapi daerahnya cuma 27, maka pelayanan publiknya lambat," kata Ridwan Kamil di Bekasi, Kamis, 19 April 2018.
Menurut Ridwan Kamil, pemekaran daerah adalah bagian dari melawan ketidakadilan. Karena itu, Wali Kota Bandung nonaktif tersebut siap memperjuangkan pemekaran. Ia membandingkan dengan provinsi Jawa Timur yang memiliki jumlah penduduk tidak lebih banyak dari Jawa Barat. "Penduduk di Jawa Timur 40 juta, daerahnya 38," kata dia.
Baca juga: Ridwan Kamil: Saya Kuatnya di Perkotaan, Sudah Mentok
Ridwan Kamil mengatakan, dalam satu provinsi yang jumlah penduduknya mencapai 48 juta, idealnya jumlah daerah minimal 40. Dengan begitu, kata dia, pelayanan lebih cepat, urusan lebih mudah. Dana APBN juga bakal turun lebih banyak karena uang APBN berbanding lurus dengan daerah. "Di Jawa Timur satu orang bisa mendapatkan biaya Rp 1 juta, tapi di Jawa Barat hanya Rp 600 ribu," kata Ridwan Kamil menganalogikan kucuran dana.
Wilayah yang paling dekat untuk dilakukan pemekaran yakni wilayah Jawa Barat Selatan. Karena menurut Ridwan Kamil, wilayah itu paling luas, paling kurang tersentuh, seperti Sukabumi Selatan, Bogor Selatan, Cianjur Selatan, Tasik Selatan, Garut Selatan. Sedangkan wilayah lain seperti wilayah utara yang perlu adanya pemekaran yakni Kabupaten Bekasi bagian utara.
Baca juga: Indo Barometer: Ridwan Kamil Memiliki Elektabilitas Tertinggi
"Kami akan lobi secara politik, 2019 Jawa Barat akan kami mekarkan," kata dia. Ridwan Kamil maju sebagai Calon Gubenur Jawa Barat berpasangan dengan Uu Rizanul Ulum. Keduanya diusung koalisi pastai NasDem, PPP, PKB dan Hanura.