TEMPO.CO, Palembang - Relawan Kotak Kosong (KoKo) optimistis meraih dukungan mayoritas warga untuk melawan calon tunggal dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Prabumulih. "Masyarakat menginginkan perubahan walikota yang pro rakyat," kata Koordinator Relawan KoKo, Desi Busnadi Rambang, Kamis, 19 April 2018.
Rambang mengatakan masyarakat membentuk beberapa posko dan kelompok-kelompok di sejumlah kampung di seluruh kecamatan di Prabumulih secara mandiri untuk mensosialisasikan KoKo.
Baca: 14 Daerah Penyelenggara Pilkada 2018 Diikuti Calon ...
Menurut dia timbulnya calon tunggal disebabkan lemahnya pelembagaan partai politik sebagai institusi yang berkewajiban menyiapkan kader-kader pemimpin. KoKo akan membantu KPU mensosialisasikan kotak kosong dan memberikan wadah berdiskusi dan perlindungan hukum bagi masyarakat pemilih Kotak Kosong.
Pilkada Prabumulih diikuti oleh pasangan inkumben Ridho Yahya-Ardiansyah Fikri yang disokong mayoritas partai politik. Pasangan politisi Golkar dan PDIP ini ditentang pemegang suara kotak kosong. "Bukan sekedar menang, kami juga ingin mengedukasi pemilih," kata juru bicara KoKo Novas Riady.
Baca: Tiga Alasan Warga Ogah Jadi Pemantau Pemilu ...
Menurut Novas, kehadiran KoKo menunjukkan sebagian besar warga kota Prabumulih menginginkan perubahan struktur pemerintahan. Tujuannya untuk perbaikan nasib dan kehidupan warga kota. Pilkada Kota Prabumulih akan berlangsung pada 27 Juni 2018.